Suamiku idolaku.

31 3 0
                                    

Sudah dua minggu lebih beberapa hari berlalu. Badanku sudah mulai kembali normal tapi masih ada sedikit rasa sakit di beberapa sisi. Singa pun tak membolehkanku untuk melakukan apapun dulu, aku pun menurut. Singa hanya berkerja di rumah dan Ia pun sudah lama tidak masuk kantor. Tapi Ia masih berkerja secara online di kamar kami. Ia tidak ingin meninggalkan ku sedetik pun.

"Bru darling, wake up, I made some tea for you." Ucap Singa membangunkan ku. "Hmm? Ok." Ucapku dengan suara yang lembut. Aku meminum teh buatan Singa sedangkan Singa mengelus seluruh bagian badanku. Jangan salah paham ya, Singa melakukan itu karena dengan elusannya aku baru bisa terbangun sepenuhnya. Itu memang sudah menjadi kebiasaan kami.

"Hun....can I go back to sleep now?" Ucapku. "Sure, but I just wanted to ask you a quick question first, may I?" Tanya Singa. "Mhm." "Can you tell me which part of your body that hurted?" Tanya Singa. "Here hun, It hurts everytime I move." Ucapku sambil menunjuk punggungku. "I see, you can take a rest dear, I'm going to massage your back while you rest." Ucap Singa. "Ok, thanks love." Ucapku.

Aku pun berbaring membelakangi Singa. Dan tak lama kemudian, aku merasakan kedua tangan Singa memijit punggungku. "Tell me if it hurts ok?" "Mhm." Jawabku. Singa mulai memijit. Rasanya lumayan sakit, tapi aku masih kuat menahannya.

Setelah selesai memijit ku, Singa pun berbaring di sebelahku. Ia memelukku dengan kedua tangannya yang berotot itu. "Honey?" "Yes love?" Ucap Singa. "Why did you build your arm muscle but you always wore your turtleneck sweater everywhere?" Tanyaku. "Hmm...it's because I want it to be a special thing that I have that I would only show to you. Now I wanted to ask, Why did you keep working out to keep your chest big hmm?" Tanya Singa sambil mengeluarkan smirk miliknya. "Eh...umm....t...to...please you of course." Jawabku malu. "Is that so? So does that means you build it only for me?" "Mhm." Jawabku. "I'm happy to hear that." Ucap Singa.

"Well, what do you want for breakfast dear?" Tanya Singa. "Waffles with whip cream and mixed berries." Jawabku. "Ok, anything for you love." Singa pun mulai memasak di dapur kamar kami. Aku benar-benar bersyukur memiliki suami seperti Singa. Dia orang yang sungguh penyayang, sabar, dan berkerja keras.

Tak lama kemudian, Singa pun menyajikan waffle pesananku di meja makan kamar kami. "Come here love." Ucap Singa sambil mengangkat ku ke meja makan. "Enjoy bon bon." Ucap Singa. "I will, Thanks darling." Ucapku sambil mengecup pipi Singa. Kami pun menikmati sarapan kami sambil berbicara bersama.

A day in Bru's life ( countryhumans ASEAN)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu