Lucas tertawa pelan. "Apa yang bakal gue dapet kalau gue bantuin lo?"

"Apapun"

Lucas terdiam sejenak, menelisik wajah Ara, lalu mengangguk kecil.

"Tubuh lo" celetuk Lucas.

"Kalau begitu uang, lo mau berapapun bakal gue kasih"

"Lo bilang apapun, gue mau lo"

"Gue bukan jalang, bajingan" desis Ara yang menahan kesal.

"Gue cuma mau tubuh lo, kalau lo gak mau keluar dari sini juga gak apa-apa, gak masalah buat gue"

Ara mendengus kecil. "Apa lo yakin bisa bawa gue keluar dari sini?" Tanya Ara, dan Lucas mengangguk mantap.

"Okay, bawa gue keluar dari sini"

Lucas tersenyum penuh arti, lalu semakin mendekat pada Ara, sontak Ara menahan dada Lucas.

"Nanti, setelah gue keluar dari rumah ini" ujar Ara.

"Kalau lo licik gimana? Gue udah bebasin lo, dan lo malah kabur"

"Gue gak akan kabur, yang ada lo yang bakal licik, lo udah nidurin gue tapi ternyata lo gagal bawa gue keluar dari sini" balas Ara.

Lucas terdiam, nampaknya ia serius ingin membantu Ara, mengingat ia tahu sifat asli kakak tirinya yang kasar dan aneh.

"Udahlah gak usar kabur, lo mau keluar dari sini atau enggak pun bakal tetep mati" gumam Lucas dengan santai, membuat Ara memicingkan matanya.

"Kalau begitu pergi, biar gue kabur sendiri" gumam Ara, Lucas memperhatikan wajah Ara yang tidak ada ramah-ramahnya, gadis itu memiliki raut wajah jutek.

Lucas berdecak kecil. "Kak Jaehyun mukulin lo?" Tanya Lucas.

"Gue bilang pergi aja"

Lucas mengendikan bahunya, lalu keluar dari kamar Ara. Sementara Ara berjalan menuju jendela besar disana, bahkan beberapa penjaga berjaga hingga ke samping, mungkin ke belakang rumah.

"Ah sial, kenapa baru inget sekarang" maki Ara, lalu ia seger keluar dari kamarnya.

"Lucas! Lucas!" Panggil Ara, mengejar Lucas yang tennyata berada di dapur, tengah menikmati minuman kalengnya.

"Gue pinjem hp lo" ujar Ara setelah menghampiri Lucas.

"Ada bayarannya" sahut Lucas.

"Iya berapa pun gue bayar, cepet pinjem hp lo"

"Tubuh lo"

"Lucas" desis Ara, ia kesal dengan Lucas yang selalu meminta dirinya.

"Ini gak gratis" ujar Lucas, pada akhirnya ia memberikan ponselnya pada Ara. Ara pun menelpon Jeno.

Tak lama, Jeno mengangkat telponnya.

"Siapa?"

"Jeno, Jeno.. Gue di mansion Jaehyun, gue gak bisa keluar dari sini"

"A-apa? Kenapa lo bisa disana?!"

"Gue bakal ceritain nanti, tapi gue mohon, tolongin gue. Jaehyun bener-bener ngurung gue disini, gue gak bisa kabur" lirih Ara, terdengar nada khawatir Jeno disebrang sana.

"Gue bakal bebasin lo dari sana, lo sabar ya? Gue usahain secepetnya"

"Iya Jen, gue gak bisa nelpon lama-lama, hp gue di Jaehyun, ini pakai Hp Lucas"

"Iya"

Pip

Ara memutuskan sambungannya, lalu mengembalikan ponsel itu pada Lucas.

"Sebenarnya lo punya masalah apa sama Jaehyun?" Tanya Lucas.

"Bukan urusan lo, kalau lo aja gak bisa bantu" gumam Ara, kemudian Lucas tersenyum kecil, ia mendorong bahu Ara hingga punggung Ara membentur meja dapur.

"Jangan macem-macem, Lucas" Ara memperingati, namun Lucas hanya mengendikan bahunya, ia menatap mata Ara cukup intens.

"Bayarannya" tagih Lucas.

"Bayaran apa?"

Sontak Lucas dan Ara menoleh mendengar suara berat Jaehyun. Ara pun mendorong dada Lucas hingga Lucas menjauh darinya.

"Masuk kamar" titah Jaehyun pada Ara, namun Ara hanya diam menatap Jaehyun dengan dingin.

"Masuk kamar sekarang, aku lihat Sungchan di jalan, dia masih berjalan dengan benar" desis Jaehyun yang membuat Ara mengepalkan kedua tangannya. Ia mengerti dengan ucapan Jaehyun, pria itu seolah mengancamnya akan menyakiti Sungchan.

Ara pun dengan segera pergi memasuki kamarnya.

Kini menyisakan Lucas dan Jaehyun disana.

"Ngapain kamu disini?"

"Kakak telat transfer uang ke rekeningku" gumam Lucas dengan santai.

"Biar Minhyun yang ngurus, sekarang kamu pergi. Jangan pernah datang lagi" desis Jaehyun.

"Kenapa? Kenapa gak boleh datang lagi?"

Jaehyun mendengus kecil, tiba-tiba ia menarik kerah jaket Lucas dengan kasar.

"Kamu tuli? Aku yakin, Ara ngomong sesuatu sama kamu, jangan pernah dengar dia" desis Jaehyun, lalu pergi menyusul Ara.

"Dia aneh"

**

Blam

Ara terperanjat di tempatnya ketika Jaehyun datang dan membanting pintu kamarnya dengan keras.

"Ahk Jaehyun!" Pekik Ara saat Jaehyun tiba-tiba menjambak surainya.

"S-sakit" ujar Ara seraya berusaha melepaskan diri dari Jaehyun, namun Jaehyun semakin menarik surainya.

"Siapa yang ngijinin kamu buat berbicara sama Lucas?!"

"Aku cuma ngobrol dikit"

"Jangan pernah bicara sama Lucas lagi, aku tahu kamu lagi cari cara buat keluar dari sini. Kamu salah minta tolong sama Lucas" desis Jaehyun seraya menghempaskan kepala Ara, membuat Ara jatuh bersimpuh di lantai.

"Kamu minta tolong Lucas? Dia bisa jadiin kamu pelacur di luar sana" gumam Jaehyun, lalu ia pergi meninggalkan Ara.

Ara tetap pada posisinya, ia mengusap kepalanya yang terasa berdenyut menyakitkan.

"Bajingan" lirih Ara.

.
.
.
.
Tbc

Next?

PERFECT DEMON || Day and Night + Jung Jaehyun✔️Where stories live. Discover now