30. license required

3.2K 143 3
                                    

sebelum membaca jangan lupa untuk vote yhh!!😣

o0o

"Mbak, tadi ada ojol nganterin ini, katanya dari Mas Azra."

Mbak Tika mengulurkan keresek yang entah apa isinya. "Makasih, Mbak. Mey udah dimandiin ya, sini biar aku aja yang gendong."

Izora baru saja bangun padahal kini matahari sudah di atas kepala. Di ranjangnya tidak ada Azra, dan sudah pasti laki-laki itu pergi ke kampus dari pagi. Sialnya, dia pergi sendiri dan tidak membangunkan Izora. Jadi, lagi-lagi dirinya tidak masuk kelas. Ya, walaupun pagi ini memang mata kuliah yang diajar Azra sebagai asdos. Tapi ya sudah biarkan saja, harusnya Izora tetap dihadirkan, karena alasannya tidak masuk sekarang gara-gara Azra.

Menyebalkan! Kelakuan laki-laki itu tidak sesuai ucapannya waktu itu. Izora belum siap, tapi Azra terobos saja.

"Nda, Meyci mau jajan." Suara kecil Meysi mengalihkan perhatiannya.

"Bayii ini, jajan aja di pikirannya. Makanan Mey masih banyak kok, kita ambil yaa." Izora membawa Meysi ke dapur, membuka kabinet dan mengeluarkan jajanan yang kemarin mereka beli bersama. Sebenarnya, Izora membebaskan Meysi untuk makan apapun. Selama tidak mengandung banyak micin dan gula. Meysi itu susah makan, jadi apa yang dia ingingkan pasti akan Izora berikan. Ya, selama tidak berlebihan 'kan tidak apa-apa.

"Oh iya, Mbak. Aku gak akan kemana-mana kok hari ini. Jadi, Mbak boleh pulang lebih awal," tutur Izora pada Mbak Tika yang mengikutinya.

"Oh baik, Mbak. Terima kasih. Kalau gitu, saya beresin mainannya Mey dulu, ya ..."

Setelah Mbak Tika pamit, Izora membuka keresek yang Azra kirim. Di sana terdapat pill morning after. Jadi, laki-laki itu sengaja membelinya? Mungkin dia sudah banyak belajar dan mencegah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti dulu. Izora tersenyum, duh gini aja salting.

Izora meminum obatnya dan setelah itu membawa poselnya yang ada di kamar. Ada pesan dari Azra yang dikirim dari pagi. Mungkin, setelah laki-laki itu sampai di kampus.

Azraqi Naka KM Kelas 8B

Sayang, kali ini aku minta maaf soalnya merasa bersalah dan nyesel ninggalin kamu sendirian.

Kamu gak usah masuk kelas aja, hari ini ada tugas tapi nilai kamu aman sama aku.

Sayang, makasi banyak yaa.

Enak banget.

"Naka Monyet!" rutuk Izora dalam hati. Gak ada malu-malunya emang.

Kenapa pesan yang laki-laki itu kirim sangat menyebalkan. Izora menggelengkan kepalanya, dia mengusap tangan Meysi yang kotor. "Mey, hari ini kita jalan-jalan mau?"

"Ndak mau, Nda."

"Loh, terus mau aku tinggalin. Kamu sendirian di rumah?"

"Ndak mau, Nda."

Izora tertawa, terserah bayinya saja. Setelah membiarkan ngemil sampai merasa bosan, Izora kembali masuk ke kamar untuk bersiap. Meysi kini duduk di pangkuannya dan mengganggu Izora yang sedang merias wajahnya."Mey, diem dulu. Maskara aku nanti luber-luber."

"Meyyy, lipstik aku jangan dimainin gitu. Itu mahal tahu."

"Tuh kan, eye liner aku jadi gak rapi."

GARIS BATAS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang