08 || Baru Pulang? Habis darimana?

Începe de la început
                                    

"Enak aja kamu, wangi gini disebut bau."

Alendra menunduk menatap bocah lelaki yang lari mengejar Amora tadi dengan begitu penasaran. Wajah bocah lelaki itu cukup tampan, bahkan menggemaskan.

"Mora, itu siapa?" tanya Alendra berbisik dan masih memandang kearah bocah lelaki tersebut.

Amora menepuk lengan Alendra meminta agar ia diturunkan dari gendongan. Setelah berhasil menapak lantai, Amora menggenggam tangan bocah lelaki itu untuk diperkenalkan kepada Alendra.

"Namanya kak Blam," ujar Amora.

"Anakanya siapa, Mor?" tanya Alendra.

"Kak Blam anak siapa? Kalua Mola anak papah sama mamah. Kalua kak Blam?" tanya Amora begitu antusias kepada Bram.

Bram memeluk robotnya semakin erat, jelas sekali ia Nampak tak suka dengan pertanyaan Amora.

"Kak Blam." Panggil Amora.

"Bram nggak suka kalua Amora nanya kayak gitu, Bram nggak tau anak siapa. Bram cuman punya mami, Bram nggak punya papih," ujar Bram dengan suara bergetar.

Hati Alendra terenyuh, kenapa anak sekecil Bram tidak bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya? Alendra tak ingin menerka-nerka perihal Bram, yang pasti Alendra cukup paham kondisinya bagaimana.

"Tapi, nanti kan Om Loni bakalan jadi papih kak Blam, jadi kak Blam nggak usah sedih. Papa Mola juga bisa kok jadi papa kak Blam," ujar Amora berusaha menghibur Bram.

"Om Roni disini, Mor?" tanya Alendra.

"Ada, dibelakang sama papah. Ya udah, Mola mau main lagi sama kak Blam," ujar Amora berlalu pergi dengan menggandeng tangan Bram untuk mengikutinya.

Alendra pun berjalan menuju belakang rumah, ternyata benar saja ada Jack dan juga Roni disana sedang duduk bersebelahan dengan seorang perempuan cantik. Alendra terdiam sejenak, sejak kapan om nya yang terkenal dengan sebutan bujang lapuk itu datang kerumahnya membawa perempuan? Apa? Bram adalah anak Roni dan juga perempuan itu hasil dari hubungan gelap? Astagfirullah halladzhim .... Alendra, Alendra. Jahat sekali pikiran mu itu nak.

"Wah ..., ada pak tua nih." Seru Alendra yang langsung dibalas tatapam tajam oleh Roni.

"Jack, lo tau kan kalua anak lo yang satu ini begitu menyebalkan? Nah gue tuh suka males kalua kerumah lo dan ketemu dia." Sinis Roni.

Alendra cengengesan, kemudian ia duduk disamping Puppy. Alendra memeluk Puppy manja sembari bergelayutan.

"Mamah." Panggil Alendra manja.

Puppy melirik Alendra dengan tatapan tajamnya, "Apa mamah, mamah hah?" ketus Puppy.

"Mah, galak banget sih." Balas Alendra sembari melepaskan pelukannya dengan wajah cemberut.

"Baru pulang? Habis darimana? Keluyuran terus ya!" tanya Puppy sembari menarik gemas telinga Alendra.

Alendra meringis kesakitan, "Aww ..., Mah. Sakit tau, tadi Lendra habis nganterin ngejemput calon pacar, jalan-jalan sama calon pacar, terus nganterin calon pacar pulang deh."

Bentar-bentar, Fix! Kau hanya mengaku-ngaku saja wahai Devano Alendra Demiand.

"Halah, lagak nya pakai bilang calon pacar. Emang tuh cewek beneran mau sama kamu? Atau jangan-jangan kamu ngaku-ngaku ya? Kamu kan nggak bakalan laku." Ejek Roni.

"Sebentar, Om. Tolong ya, kalua ngomong tuh harus sadar diri. Om aja umur 35 masih jadi bujang lapuk, harusnya kan di umur segitu om tuh udah ada anak 5. Jadi, kelihatan dong siapa yang nggak laku? Hahaha."

"Lendra," tegur Puppy mencubit pelan lengan Alendra agar bisa menjaga bicaranya.

Alendra menghentikan tawanya, lalu menyengir sembari menggaruk belakang lehernya yang tak gatal. "Tan, Tante siapa ya?"

"Ini, calon istri gue."balas Roni dengan sombongnya memeluk perempuan itu dari samping, ia dengan sengaja mengumbar kemesraannya didepan Alendra.

"Ron, malu tau."

"Calon istri? Nggak salah? Pasti tante kena pelet ya? Keliatan banget tante nya terpaksa. Padahal tan, Lendra juga mau kok sama tante-tante," ujar Alendra mengedipkan sebelah matanya menggoda.

Perempuan itu tertawa mendengar penuturan Alendra, ternyata sifatnya jauh berbeda dengan Jack.

"Aduh, Lend. Tapi maaf ya, saya nggak suka berondong nih. Jadi gimana?"

"Eits, yakin nih tan? Berondong-berondong gini juga Lendra mah perkasa." Balas Alendra tersenyum sombong.

Roni mendengus jengah, "Lend, mending lo masuk kamar gih. Ganggu suasana aja!"

"Lah, om nya sensitive. Santuy om, nggak perlu ngegas. Alendra nggak jualan gas soalnya."

"Lo ngeselin banget sih, Lend. Gue gaplok pake duit baru tau rasa!"

"Mau dong om, di gaplok duit."

Jack yang mendengar perdebatan antara Alendra dan Roni pun hanya bisa melirik keduanya sekilas, Jack sudah bisa menduga. Jika Alendra bertemu dengan Roni, maka mereka akan terus seperti ini.

"Devano, masuk kamar sebelum sepatu papah melayang kena muka kamu." Ancam Jack menatap Alendra malas.

"Ampung bang jago, sorry bang jago." Alendra bangkit dari duduknya.

"Eitss bentar, Lendra kan belum kenalan sama tante. Aku Devano Alendra Demiand anaknya papah Jack dan Mamah Puppy yang paling ganteng. Nama tante yang cantik ini siapa?"

Perempuan itu tersenyum manis, "Saya Clara, calon istri Roni."

AlendraUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum