part terakhir sebelum besok kita ke kondangan mas azra dan mbak izora🙂↔️🙂↔️🙂↔️
vote jangan lupaaa yaaa!!🤝
o0o
"Yang penting akad, gak usah resepsi juga gak apa-apa, lagian apa kata orang kalo tahu gue udah punya anak."
Azra sontak menggeleng tidak setuju. "Aku tetep mau ada resepsi. Kita akad sore dan resepsi malam di area outdoor. Kamu pakai gaun besar kaya princess. Pakai makeup dari MUA yang niat kamu booking dari dulu, jalan di antara manusia-manusia yang pegang kambang api, setel lagu Marry Your Daughter. Kita ngobrol berdua di pelaminan dan nyari tau yang biasa pengantin obrolin di pelaminan itu apa. Semua itu, wedding dream kamu 'kan, Ra?"
Izora tiba-tiba berkaca-kaca mendengar ucapan itu. "Itu dulu, sekarang 'kan keadaannya gak sama lagi."
Walaupun Izora menolak, Azra tetap berusaha menggapai tangan Izora dan mengelusnya dengan lembut. "Semua masih sama, Izora. Aku yang masih dan akan selalu sayang sama kamu, orang tua kita masih ada dan akan datang di hari pernikahan kita, Ayah kamu yang bakal jadi wali nikah. Cuma itu 'kan yang paling penting buat kamu? Lagian, aku gak akan biarin kamu denger omongan jelek orang lain tentang kamu. Aku bakal jaga kamu dan Mey, percaya sama aku, ya?"
"Kamu itu cuma bakal nikah sama aku aja, Ra. Sekali seumur hidup. Aku gak tahu gimana perasaan kamu saat ini sampai kamu bilang gak apa-apa untuk gak wujudin apa yang kamu harapkan dulu. Tapi, Ra, niat aku itu ingin membahagiakan dan wujudin semua harapan-harapan kamu— kita, mau ya, Ra?"
Izora tambah berkaca-kaca, entah kenapa dia bisa tersentuh dengan ucapan Azra. Selama ini dia selalu berusaha galak dan terlihat kuat di depan laki-laki itu, tapi masa gara-gara gini matanya langsung berkaca-kaca, gak boleh!
Tak mendapatkan jawaban dari Izora membuat Azra merengkuh tubuh ramping itu, dan setelah sekian lama Izora diam, akhirnya tangan gadis itu ikut melingkar di pinggang Azra. Berpelukan cukup lama, saling melepas rindu dan saling menguatkan.
"Lo bisa ngomong kayak gitu, belajar dari mana?" Izora melepaskan pelukannya dan kembali menatap Azra dengan menantang.
Biasa, si perusak suasana.
"Gak dari mana-mana, aku 'kan aslinya emang gini kalau kamu lupa," jawab Azra membuat Izora bergidik ngeri.
"Banyak yapping gitu?"
"Terserah kamu lah." Azra tidak bisa mengelak.
Izora tersenyum puas melihat Azra yang terlihat sedikit kesal. "Btw, gue disuruh Om untuk bujuk lo biar gak cuti kuliah, memang lo mau ngapain sampai harus cuti, mau ngelahirin?"
Azra terkekeh mendengar ucapan asbun Izora, laki-laki itu menjelaskan semua yang dia jelaskan kepada orang tuanya kemarin. Izora wajib tahu apa yang akan dia lakukan setelah ini. Izora membelalak kaget tentu saja, walaupun niat Azra adalah untuknya dan Meysi tapi dia menggeleng tidak setuju.
"Enggak, ya. Lo pikir gue gak punya duit untuk sewa baby sitter sampai lo harus jadi pengasuhnya Mey? Lo jangan ngada-ngada deh, Naka. Ngaco banget gara-gara gue, lo jadi pengen cuti kuliah? Stop bucin dan alay berlebihan," kesal Izora.
"Lagian, dibanding cuti karena pengin lulus bareng gue, lebih baik lo belajar yang bener biar cepet lulus dan lanjutin s2 yang lo pengin itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS BATAS [TAMAT]
RomanceBukan dunia atau tuhan yang tidak adil. Tapi, pilihan hidupnya yang salah. Tapi, tidak! Bukan hanya dia yang salah. Manusia yang tengah berdiri di depan sana dengan bahagia dan percaya diri itu juga andil dalam membuat masalah ini. Bedanya, dia haru...