🌷Pembalasan

Mulai dari awal
                                    

" Suudd--ahh ccukkkuupp"

Semua anak buah Ali Yang berada disana hanya mampu meringis melihat sang nona muda seperti kesetanan menyiksa Dimas.  Tidak ada Yang berani menghentikan.  Mereka hanya mampu menyaksikan setiap sisksaan Yang diterima Dimas. 

" Apa kau mau mendengarku ketika aku berteriak ampun??  Apa kau mau tau rasa sakit tubuhku saat kau menyakitiku? Apa kau tau brengsek!! "

" ALII!!!!  " Prilly memanggil Ali dengan sangat keras. 

" Sayang... " Ali datang memeluk bahu Prilly. 

" Aku mau hukuman Yang setimpal buat dia!!  Aku nggak mau lihat wajah dia " Prilly menunjuk wajah dimas dengan tangisnya. 

" Iya.   Pasti!!!  Kita buat dia lebih merasakan apa Yang sudah kamu rasakan.  !! "

Prilly mengangguk.

" Pulang!! "

" Pulang ?"

" Iyaa Alii ihhh " Rengeknya manja tanpa menghiraukan anak buah Ali Yang memandangnya kaget.  Bagaimana bisa sang nona berperilaku manja seperti itu,  padahal beberapa menit lalu dia bak iblis Yang menjelma menjadi gadis cantik.

" yaudah ayo.   " Prilly menahan tangan Ali Yang terlihat ingin menggendong Prilly. 

" kenapa? "

Buukkk!!! 

Prilly menendang perut dimas dengan keras,  membuat kini Dimas tak sadarkan diri. 

" Ayo gendong!! "

Alu tersenyum Dan langsung mengaitkan kedua tanganya pada lekukan kaki Prilly.  " ayok..  "

Lagi lagi kejadian dimana Prilly menendang Dimas membuat anak buah Ali menganga lebar. 

" Kalian!!  Urus Dia!!  Jebloskan dia dalam penjara!! "

" Baik tuan!! " jawab mereka kompak. 

" Pram!!!!  Pastikan Dia membusuk dalam penjara! "

" Baik tuan muda "

Ali berjalan menuju luar gendung dengan mencium bibir Prilly tanpa henti. 
Hingga sampai didalam mobil, Ali tak hentinya melumat bibir Prilly dengan sedikit kasar,  air mata Prilly Yang kini telah meleleh menyatu dalam ciuman mereka hingga membuat Ali semakin menjadi.  Ali merasakan ada kelegaan pada diri Prilly,  hingga membuatnya kini menangis. 

Ali menahan pipi Prilly agar tak bisa bergerak.  Ali sangat merindukan setiap lumatan Yang Prilly berikan,  hingga kini   tangan Ali sudah berada dibalik baju milik Prilly.  Mengelus perut rata Prilly Dan merambat naik kearah gundukan Yang dapat Ali rasakan sangat kenyal. 

" Sayang...  " Desah Prilly lembut.. 

" Hmmmm "

" Udah ihhh..  "

Ali melepas ciuman mereka,  menghapus sisa ciuman panas Yang menempel bibir Prilly. 

" Mau nikah buru buru nggak? " Tanya Ali dengan nafas terenggal. 

" Hah? "

Cuupp

Ali mengecup kilat bibir Prilly " Nikahnya mau buru buru nggak?  Aku takut nggak tahan lagi! " Ulangnya dengan wajah memelas. 

" Apaan sih "

" Ayoo dong nikah "

" Ali iihhh "

" Apaa ihhh "

" Yaudahh ayoo kalo mau nikah..  Kita urus cepet "

" hah?? "

Calla LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang