B3

1.8K 63 5
                                    

Yoona menatap rangkaian mawar hitam itu yang tergeletak di meja rias kamar hotelnya.

Kenapa mereka mengatakan hal aneh tentang bunga ini. Pikir Yoona

Karena menurutnya bunga itu cantik, dan langka.

"Ahh.. sudahlah, buat apa aku memikirkan hal yang tidak penting!!" Monolog Yoona pada dirinya sendiri.

"Ehh!! Tunggu, kenapa Lewis selalu mengatakan black hair padaku, bahkan memegang rambutku ya!!"

"Dan bodohnya lagi, aku membiarkannya saja. Hahaha!!!!" Ucap Yoona dan tertawa memikirkan kebodohan nya sendiri.

Yoona berjalan ke kasurnya dan merebahkan dirinya, tak lama kemudian ia terlelap.

.
.
.
.
.
.

🌺

🌺

🌺

Klik.

Pintu kamar hotel Yoona terbuka. Menampilkan selulit tubuh kekar seorang pria.

Ia memasuki kamar itu dengan santai, lelaki itu menatap sekitar, ia tak menemukan apa yang dicarinya.

Hingga matanya melihat sebuah pintu yang dapat dipastikan itu adalah pintu kamar.

Klik.

Ternyata kamar itu tidak kunci, memudahkan lelaki itu masuk. Ia melihat pemilik kamar itu sedang tidur. Gaya tidur nya tidak terbilang bagus, karena selimut yang menutupi sebagian tubuhnya kini sudah terlantar di lantai.

Ia sedikit bingung melihat gaya tidur gadis yang dicap miliknya siang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia sedikit bingung melihat gaya tidur gadis yang dicap miliknya siang itu. Tidak menunjukkan seorang artis terkenal.

Tapi ia tersenyum melihat itu, ia suka. Ia mendekati gadis nya dengan langkah santai.

Gadis itu tidak menyadari kalau ada seseorang memasuki ruang pribadinya.

Meski ia tidur seperti kerbau, tapi tetap saja ia terkadang peka dengan keadaan sekitar. Tapi malam ini berbeda, ia tidak menyadari seseorang memasuki kamarnya. Ia bahkan tidur dengan nyenyak.

Gadis yang tak lain adalah Im Yoona. Dan lelaki itu adalah Michele Lewis King.

Michele duduk ditepian ranjang sambil memandang wajah damai Yoona yang tertidur.

Tangannya bergerak mengelus wajah itu. Lembut. Seperti kulit bayi. Batin Michele. Ibu jarinya mengelus bibir tipis Yoona yang sedikit terbuka.

Shit. Umpat Michele

Gairah nya naik hanya menyentuh bibir dan wajah itu. Ia menggeram menahan sesuatu di bawah sana.

Cukup lama ia berdiam diri, kemudian ia mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona yang tertidur pulas.

Cup.

Michele menempelkan bibirnya pada bibir tipis itu. Hanya menempel saja belum ia gerakkan. Tapi sudah membuat kewarasannya menghilang.

Obsesi CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang