25

71.1K 4.7K 255
                                    

Hai hai hai!!!

Happy reading!

Jangan lupa vote:)
Komen juga

" Sera? "

Sera mengehentikan langkahnya, ia berbalik badan " iya pak? "

" Bisa bantu taruh buku ini di ruangan saya? Saya ada urusan bentar "

Sera mengarahkan pandangannya ke arah buku bertumpuk 7 yang di pegang Aris.

" Reno " ucap Aris

Sera mengikuti arah pandang Aris , disana Reno sedang berjalan ke sini

" Iya pak, ada yang bisa saya bantu ? "

" Tolong bantu Sera bawa ini keruangan saya ya "

" Iya pak "

Sera berpikir Reno tak seburuk yang ia pikirkan, di sepanjang jalan menuju ruangan pak Aris , mereka berbincang dan tertawa karena candaan Reno

" Serius kak Reno pernah di kasih coklat sama cewe ? "

" Hm.. "

" Terus coklat nya kakak makan? "

" Iyalah, mubazir kalo di buang "

" hahaha iya juga sih "

" Pak " ucap Reno sembari tersenyum

Sera mengehentikan tawanya, ia baru sadar jika ruangan dosen ini berjejeran, apalagi ruang Daniel dan Aris! Ruangan mereka bersebelahan.

Daniel hanya menganggukkan kepalanya, sebelum berlalu tadi ia sempat melihat Daniel mengepalkan tangannya. Apakah Daniel marah? Tapi kenapa?

" Kenapa Ra? "

Sera menggeleng kecil " gak papa kak "

Meletakkan buku di atas meja Aris, Sera segera melangkahkan kakinya keluar, entah kenapa ia kepikiran dengan Daniel

" Sera tunggu "

" Kamu mau kemana? "

" Em.. Sera mau ke Ani kak "

" Saya mau minta bantuan kamu boleh? " Ucap Reno

" Bantuan apa? "

" Saya punya adik perempuan, dia mau ultah sebentar lagi, saya mau minta bantuan kamu nyari kado bareng buat adik saya, itu pun kalo kamu mau "

" Kapan? "

" Boleh saya minta nomor handphone kamu? Nanti saya kabarin "

Sera menggangguk, kemudian ia memberi nomor ponselnya ke Reno

_

Sera sedang berdiri di depan ruangan Daniel sekarang. Setelah Reno pergi dirinya melangkah ke ruangan Daniel.

Ia bingung harus masuk atau tidak , tapi jika ia masuk di dalam ngapain?

" Masuk enggak masuk enggak masuk engg- "

Ceklek...

Sera melotot, dirinya terkejut di depannya Daniel berdiri sembari menatapnya dengan tajam, ia harus apa sekarang?!

" Ngapain kamu di sini? "

" Saya.. ehem itu.. lewat doang tadi " ucap Sera mencari alasan, ia tau alasan nya ini tidak masuk akal

" Lewat? "

" Hm " gumamnya sembari menggigit bibir bawahnya

" Saya tau dari tadi kamu berdiri di sini "

" Kok bapak geer sih "

" Jangan bohong, ngapain kamu di sini? " Ucap Daniel

" Tadi kan saya udah bilang cuma lewat doang! "

Daniel berdecak, lalu ia mengarahkan telunjuknya ke arah plafon di ikuti Sera " mau cek cctv ? "

Sera membelalak " dih ngapain? "

" Membuktikan kebenaran " ucap Daniel

" Lebay banget, orang cuma lewat doang kok tadi bapaknya ajah.. tunggu deh tadi bapak bilang apa? Cctv? "

Daniel mengangguk, memangnya kenapa dengan cctv?

Segera Sera mendorong kuat Daniel masuk ke dalam, Daniel yang tidak siap dengan serangan istrinya ia terjatuh dengan Sera yang menimpa tubuhnya dengan perasaan terkejut.

Sadar akan posisi yang sudah aneh ini, Daniel membalikkan tubuh Sera. Ia mengunci pergerakan tangan sang istri, sekarang ia berada di atas Sera.

" Bapak ngapain, ini di kampus jangan macem-macem! "

" Saya bilangin bunda nih "

" Pak jauhan... Saya tabok beneran nih "

Bukannya menjauh, Daniel semakin mendekatkan wajahnya

" Pak jang- "

Cup

Daniel segera berdiri dan Sera perlahan menyentuh bibirnya

Sera berdiri dengan hati-hati, suasana semakin canggung. Apalagi Daniel yang tidak mengeluarkan suara apa-apa.

" Sa-saya permisi dulu pak "

Ia segera buru-buru keluar dari ruangan Daniel. Wajah Sera memerah antara marah dan malu

Kenapa ia harus marah? Daniel suaminya, malah seharusnya Daniel mendapatkan hal yang lebih dari ini

Sera menyentuh bibirnya lagi " tapi kan ini first kiss gue "

" Maapin gue Sehun, lu kurang gercep sih " ucapnya

" Sumpah gue malu banget, ga pengin pulang pokoknya! "

Sera merogoh tas nya, ia mencari ponsel karena akan menghubungi Ani. Di tas tidak ada, di saku rok juga tidak ada

" Tadi hp nya gue pegang, terus gue jatoh terus... Hah! Jangan bilang jatoh di ruangan kudanil "

" Misal gue balik lagi malu dong "

" Ra! "

" Lu dari mana ajah, tadi gue telpon Lo yang ngangkat pak Daniel kok bisa? " Ucap Ani

" Hp gue ketinggalan di sana "

" Mau di ambil gak? Gue si ayo kalo ke ruangan pak ganteng " ucap Lisa

" Gak! Gausah entar ajah "

" Ni, gue pulang bareng lu ya "

" Ga bareng sama pak Daniel? "

" Udah Yuh.. balik " ucap Sera sembari menggandeng tangan Ani buru-buru

Mana mungkin ia ceritakan kejadian tadi pada dua manusia ini, pasti mereka akan menggodanya terus.

****

JANGAN LUPA VOTMEN NYA
💙

SEE U!

🎃

DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang