Part 3

9 1 0
                                        

Tak lama, ibunya datang dengan semangkuk sup ayam kesukaan salsa.

"Waahhhh jadi tambah laper nih." Ucapnya dengan mata berbinar menatap sup buatan ibunya itu.

"Yaudah yuk makan." Ajak karina

"Yuk."

Mereka lalu melahap makanan mereka masing-masing. Tidak ada perbincangan, hanya ada suara dentingan sendok yang mengisi ruang makan tersebut. Karna memang dikeluarga ini diajarkan untuk tidak berbicara saat makan.

^^^^

Jam menunjukkan pukul 19.00 WIB, terlihat seorang gadis cantik dengan rambut sepinggang yang dibiarkan terurai sedang berdiri dekat jendela menatap bintang. Hari ini cukup melelahkan untuknya.

Salsa tersenyum sambil menatap bintang-bintang dan bulan yang menghiasi langit malam, sesekali ia memejamkan matanya menikmati hembusan angin malam yang begitu sejuk.

"Aku harus bisa ikhlas," gumamnya pelan.

"Kenapa rasanya sakit sekali, selama ini aku berusaha untuk tetap kuat menjalani hubungan ini karna dia, dia alasan aku bertahan, hiks. Tapi apa yang aku dapat? Dan apa yang dia lakukan? Semudah itukah dia menyerah?hiks. Padahal kita bisa berjuang sama-sama kalo kita mau, ah tapi aku pikir hanya aku yang mau, sedangkan dia tidak. Jika semua harus berakhir seperti ini, kenapa ga dari dulu dia putusin hubungan ini? Kenapa baru sekarang?" Rintihnya terisak.

"Tapi aku juga gak bisa maksa dia buat terus sama aku, aku gak mau jadi penghambat masadepannya. Dia berhak bahagia, meski bukan denganku. Makasih Raf, buat kenangan 4tahun kita." Sambungnya

Memutuskan hubungan secara sepihak tentu sulit sekali diterima, apalagi tanpa ada kesalahan yang jelas. Tapi mungkin ini yang terbaik, pikirnya.

Drrrtttt... Drrtttt...

Salsa menoleh saat mendengar ponselnya bergetar. Siapa yang menganggunya saat ia membutuhkan ketenangan?

Ia pun berjalan menghampiri ponselnya untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan, ada sedikit harapan terbesit dalam pikirannya bahwa Raffa akan menghubunginya dan membatalkan keputusannya tadi.

Sambil mengusap sisa airmata yang ada dipipinya, salsa meraih benda pipih itu. Harapan itu seketika hancur setelah mengetahui ternyata bukan Raffa yang menghubunginya melainkan Resti, sahabatnya.

Resti ogeb:
Woy Sal, besok lo sekolah?


Iya.

Resti ogeb:
Gue nebeng yak? Motor gue bocor.

Iya, besok gue jemput lo.

Resti ogeb:
Oke deh thanks ya salsa cantik, sayang salsa banyak-banyak. See you😘

Hmm see you too.

Salsa lalu melempar ponselnya asal. Moodnya sangat buruk hari ini, kemudian ia memutuskan untuk tidur saja mempersiapkan untuk hari esok.

"Semoga besok bukan hari yang buruk." Gumamnya sambil memejamkan matanya, lalu tertidur.

^^^^

Mati RASA [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now