Saudara Cintaku

Satu

Assalamualaikum ❤️ balik lagi di cerita Saudara cinta 😍

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!!!!"

"Alhamdulillah," kata pak penghulu itu.

Ayla mengulurkan tangannya untuk memberikan salam pada Aan. Namun pria itu masih diam dan sama sekali tidak ingin menyambut uluran tangan Ayla.

"Aan," tegur Dafi.

Aan menghembuskan nafasnya kesal. Lalu membalasnya dengan singkat, Aan tidak membiarkan Ayla untuk berlama-lama mengecup punggung tangannya.

"Aan," tegur Dafi lagi.

"Ck, apalagi sih, Yah?" sahutnya kesal.

"Kamu belum cium kening istri kamu," tegas Ayahnya.

Padahal disana banyak para tamu yang menyaksikan akad menikah mereka. Tapi, Dafi sama sekali tidak keberatan untuk menegur putranya itu.

Aan masih saja diam ditempatnya. Para tamu sudah banyak yang membicarakan mereka.

Aan menggeram pelan. Dengan kesal ia mengecup kening Ayla yang tampak murung di tempatnya.

Hari ini mereka telah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah. Dimata hukum maupun di agama.

Resepsi yang mereka lalui sangatlah megah. Walaupun terbilang mendadak, tapi ini pesta yang cukup besar diatas semua kalangan. Terlebih keluarga Ayla.

Seharian itu mereka menjadi Raja dan Ratu dengan perasaan yang campur aduk.

❤️❤️❤️

Ayla menggulung rambutnya dengan lilitan handuk. Seharian ini cukup melelahkan baginya. Mungkin dekat membasuh rambutnya akan sedikit meringankan beban hidupnya.

Ayla melirik sekilas ke arah balkon yang berada dikamarnya. Ralat! kamar dirinya dengan Aan. Laki-laki itu tengah berdiri disana.

Aan bahkan tidak ada mengucapkan sepatah katapun padanya. Mungkin Aan mendadak bisu dengannya.

Dia teringat pesan mamanya siang tadi. Sekarang ini dia telah resmi menjadi istri orang. Mau bagaimana pun nanti tetaplah berbakti pada suami. Terlebih, keluarganya telah banyak membantu keluarga Ayla. Dan satu lagi yang sangat Ayla ingat?

Belajarlah membuktikan padanya bahwa kita pantas untuknya. Dan berusahalah untuk membuatnya jatuh cinta pada kita.

Ayla mengingat jelas pesan-pesan mamanya. Dia harus gigih untuk membuktikan pada Aan bahwa Ayla pantas untuknya.

Langkah kakinya terangkat untuk mendekati Aan. Hingga lima langkah lagi ia akan tiba disana. "Jangan pernah mendekatiku!" serunya.

Langkah Ayla terkunci. Dia berhenti ditempatnya. Gadis itu mengulas senyum yang bahkan tidak dilihat sama sekali oleh pria itu.

"Maaf Kak. Ayla cuma mau bilang, kalau Ayla udah siapin air panas buat Kakak mandi." jelasnya pada Aan.

"Gue gak perlu itu, jangan sok perduli!" tekan laki-laki itu masih membelakangi Ayla.