Special Order Despacito

8.9K 486 25
                                    

Mendekati masa persalinan Febe, Kennan ketakutan setengah mati. Situasinya mirip saat istrinya dinyatakan hamil oleh dokter tapi belum dipastikan jika janinnya berkembang normal. Dia kesulitan memejamkan mata. Kennan bisa memandangi Febe yang sudah terlelap selama berjam-jam.

Untuk meringankan bebannya, Kennan pernah menumpahkan kegundahannya dengan ayahnya dan Ananta. Keduanya bicara senada bahwa mereka pun merasakan hal yang sama. Namun bukan berarti membiarkan ketakutan mengambil alih konsentrasi.

"Kamu pikirin pun nggak ada manfaatnya selain nyusahin diri sendiri, kan? Yang penting, dokter udah mastiin kalau Febe baik-baik aja. Kondisi janinnya pun nggak ada masalah. Jadi, cemasnya ditendang aja jauh-jauh. Nikmati saat-saat sekarang, mumpung bisa tidur nyenyak tanpa gangguan. Nanti, setelah punya bayi, baru kamu ngerasain gimana rasanya ada alarm tengah malam yang nggak bisa berhenti sebelum ada yang ganti popok atau nyusuin. Baru merem, ada yang nangis dengan suara kenceng ngalah-ngalahin TOA," celoteh Ananta.

"Aku tau kalau ngomongin teorinya. Tapi, hatiku tetep aja nggak tenang. Takut Febe kenapa-napa," sahut Kennan sembari mengacak-acak rambutnya. Dia sengaja meminta Ananta untuk menemuinya di kafe Nostalgia. Nolan tidak bisa datang karena sedang bertugas ke Solo.

"Saranku mungkin klise tapi setauku memang jadi obat mujarab, Ken." Ananta menatapnya sungguh-sungguh. "Banyak berdoa, berserah sama Tuhan. Karena semua ini di luar kuasa kita. Dia yang ngatur semuanya."

Dari Hisham, Kennan mendapat nasihat yang kurang lebih sama. Bahwa sebaiknya Kennan menjauhkan pikiran-pikiran negatif dari kepalanya. Jangan sampai kecemasannya malah menulari Febe.

"Kamu fokus aja sama persiapan mental mau jadi orangtua, Ken. Karena nggak bakalan mudah. Waktu seseorang memutuskan untuk punya anak, itu artinya kewajiban yang nggak akan ada masa kedaluwarsanya. Seumur hidup. Walau nanti anakmu udah punya keluarga sendiri." Hisham menepuk punggung putra bungsunya. "Sampai sekarang pun Mama dan Papa masih cemas mikirin kalian bertiga."

Kennan berusaha menjalankan semua saran yang didengarnya. Namun, kekhawatirannya tak juga mereda. Siksaannya bertambah karena Kennan tak mau Febe megnetahui apa yang berputar di benaknya setiap hari. Karena itu, Kennan selalu berjuang menampakkan sikap santai tiap kali bersama istrinya.

Ketika hari persalinan itu benar-benar tiba, Kennan mirip orang gila yang membuat heboh seisi rumah sakit. Dia berjalan mondar-mandir dengan gelisah, duduk sebentar, lalu kembali hilir mudik. Entah berapa lama Kennan melakukan itu setelah diusir oleh dokter dari ruang bersalin. 
.
.
.

Versi lengkapnya cuma ada di novelnya yang akan terbit tanggal 28 Oktober ini.
FYI, Special Order hanya sampai hari ini, 23 Oktober 2020, ya. Yang berminat, bisa cek di akun Instagram @bookishstorage.
.
.
.

 Yang berminat, bisa cek di akun Instagram @bookishstorage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Despacito [Terbit 28 Oktober 2020]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang