2.Lumatan

4.8K 155 16
                                    

Thanks bagi yang udah nge vote guys...

Langsung aja happy reading

Warning!!!

Chapter ini mengandung adegan 18+
Jadi yang dibawah umur mending memilih cerita gang cocok.

Dosa ditanggung sendiri
______________________________________

T

ak lama kemudian sebuah suara terdengar dari dalam "Masuk "

"Sial.... Kenapa rasanya seperti masuk ke ruangan CEO saja.... Kan gua nggak  ngelamar kerja "

Dengan langka yang sangat gemetar akhirnya Cia membuka knop pintu itu. Ia melangkahkan kakinya dengan sangat hati-hati.

Ia menelan salivanya susah payah setelah melihat sosok Andus Sanjaya menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan

Cia berjalan menunduk.... Ia takut kalau Sang Ketua OSIS yang terkenal bad boy plus dingin itu tidak mau diajak untuk fotbar dan dimintai tanda tangannya. Kini ia tampak pucat.

"Angkat dagu dan tatap mata gua saat lu sedang berbicara dengan gua"
Suara bariton Sanjaya kini membuat Cia mau tak mau harus mengangkat kepala.

Sanjaya point of view

Saat aku sedang memainkan ponsel ku dan membuka instagram yang berisikan banyak dm untukku tiba-tiba aku mendengar pintu diketok.

Suaranya suara perempuan.

Mungkin dia murid baru yang sedang meminta tanda tangan ku. Pasti dia melakukan kesalahan.
Aku menyuruh nya masuk.

Kulihat dia datang dengan kepala yang menunduk dan wajah yang pucat dengan bibir merah mudah pucat itu dan sedikit basah.

"Sial.... Aku menginginkan bibir itu "

"Angkat dagu dan tatap mata gua saat lu sedang berbicara dengan gua " Ujar ku.

Dia mengangkat dagunya dengan sangat gemetar. Kini aku melihat dia sudah mengeluarkan keringat.

Kini bibir itu semakin jelas terlihat oleh ku. Aku semakin menginginkan bibir itu. Bibir nya semakin basah.

Sial.... Aku harus mendapatkannya.

"Langsung aja ngomong... Gua masih banyak urusan"

"Begi.... Ni.... Kak... Boleh nggak  aku ngajak kakak fotbar dan minta tanda tangannya? " Ujar gaid itu yang belum ku ketahui namanya.

Aku harus memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan bibir itu.

Aku melihatnya sudah melemas. Kini bibir itu semakin menggoda ku.

"Boleh yah Kak..... Plis.... Nanti aku di hukum bersihin gudang sekolah plus kamar mandi yang nggak dipakai lagi. Kan bau kak...."

Sungguh ekpresi yang menggemaskan. Aku harus mendapatkan apa yang aku mau. Kini dia ku nobatkan sebagai Wanita ku.

Sanjaya[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang