Prolog

16 1 0
                                        

.
.
.

Malam itu. Tepat jam 21.00, gadis itu masih setia berada di balkon kamarnya ditemani coklat hangat dengan satu gitar di sampingnya. Malam yang sunyi membuat dia merasa damai dan tentram. Dia bersenandung sambil melihat kearah langit yang dipenuhi dengan bintang bintang kecil yang terlihat indah.

Dia meraih gitar yang berada disamping nya dan mulai memetikkan melodi nya

Tak sengaja..
kita bertemu..
Hari-hariku sejalan denganmu
Kau selalu ada saat kubutuh kamu

Kau pergi...
ku sendiri...

Tak tahu apa yang harus kulakukan tanpamu
Tapi ku tau..
hatimu untukku..
Kupercaya itu..

Ku disini merindukanmu sangat rindu
Apakah engkau juga begitu oh sayangku
Bukan berarti ku disini meragukanmu
Oh sayangku jangan kau lupakan aku

Alunan suara yang cukup indah, namun tidak bisa dia lanjutkan. Gadis itu benar benar tidak bisa menahan air matanya, dia membiarkan air matanya mengalir bersama emosinya, bersama rasa rindu yang dia pendam sendiri.

Gadis itu sedang menangis tanpa suara, dia menggigit bibirnya untuk menahan agar tidak terisak.
Dia tidak ingin orang lain tau bahwa dirinya sedang menangis, dia ingin memendam semua sendiri dibawah langit malam yang indah dengan kesunyian yang membuatnya merasa nyaman.

tbc

Waiting Your ReturnTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon