46

187K 18.8K 5.4K
                                    

I'm forced to be rude. even though I don't want to be like that.

____________


Sialnya, karena aksi perkelahiannya tadi bersama Riko, Alisa harus di hukum. Yang lebih memuakkan lagi, ia di hukum bersama Riko untuk membersihkan ruang tata usaha.

Alisa benar-benar sangat kesal, apalagi Riko sedari tadi terus berbeo tanpa henti. "Lo bisa diam gak?" Cetus Alisa sambil mengangkat sapu yang ada di tangannya ke arah Riko.

Untung saja Di ruangan ini sangat sepi. Para karyawan tata usaha sedang berada di ruangan lain.

"Ini salah lo, ngapain pake acara nampar gue segala. Sakit ni, tanggung jawab lo!"

Alisa memutarkan bola mata dengan malas, ingin sekali ia memukul Riko menggunakan kemoceng di tangannya. Namun, niat buruk ia urungkan karena di ruangan ini terdapat CCTV yang memantau mereka.

"Awalnya gue gak niat buat nampar lo, tapi lo bilang sahabat gue dengan kata-kata busuk lo, lo pikir gue terima?" Ucap Alisa tak mau kalah.

Riko meletakan sapu ke sudut ruangan dan kembali mendekati Alisa yang sedang menatap kesal ke arahnya. "Maaf, gue keceplosan. Lagian tuh cewek selalu buat ulah, gue jadi kasian sama Alan." Riko mengatup mulutnya. Lalu sedikit meringis memandang Alisa.

Alisa yang melihat gelagat berbeda Riko langsung melipat kedua tangannya di depan dada. "Gue udah tau kali mereka udah nikah." Ucap Alisa dengan gelagatnya. "Gue juga dateng di acara mereka." Sambung Alisa lagi.

Riko berdecak. "Yaelah, gue temen deketnya Alan, malah gak di undang."

Alisa tertawa hambar.

Detik berikutnya ia kembali berwajah galak ketika menatap Riko. "Gue mau nanya sama lo, apa yang terjadi tadi sama Nalla dan Alan?"

Riko menghela napas, lalu ia duduk di sofa yang ada di ruangan itu. "Panjang ceritanya." Ucap Riko dengan alis menaik sebelah. "Kalo lo mau denger, duduk sini." Ucap Riko lagi sambil menepuk-nepuk sofa yang tepat ada di samping Riko.

Alisa langsung menyunggingkan bibirnya. "Idih, ogah banget gue duduk disamping lo, mending juga gue tetep berdiri. Udah gih, cepet ceritain!" Omel Alisa lagi.

Riko berdecak kembali, lalu mengangguk. "Awalnya Alan datang dan narik gue untuk ikut dia, gak tau kemana, eh taunya ke Apartemen. Rupanya disana Nalla gak ada. Ya Alan lacak GPS HP nya yang kesambung sama HP Nalla, akhirnya kami nemu dia di rumah Gibran." Mendengar itu Alisa melotot.

"Rumah Gibran?"

Riko mengangguk.

"Gak gak gak, gak mungkin." Alisa tak percaya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dengerin gue dulu!" Kali ini Riko mengomel kesal.

Alisa kembali diam dan menyimak Riko.

"Kami liat dia pelukan sama Gibran, terus Alan datangin Nalla dan marah-marah, gue gak tau Alan bicara apa sama tuh cewek, soalnya gue di dalem mobil."

"Terus?" Tanya Alisa yang mulai panik.

"Kayaknya Alan bawa Nalla ke apartemen, dan lo tau? Kayaknya mereka bertengkar hebat, lo tau sendiri kan Alan itu orangnya pendiem, tapi sekali marah-"

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang