"Berapa orang?" Ucap Sakyo

"Etto, kalau dua orang, bisa langsung dapat" ucap Izumi, aku dapat melihat keringat dingin yang dia keluarkan.

"Sampai matahari terbenam. Ku tunggu sampai matahari terbenam hari ini. Bawalah 2 anggota baru itu ke hadapanku. Dan jangan masukkan temanmu itu" ucap Sakyo memberi syarat sambil melirik ke arahku. Sakuya dan Matsukawa tersenyum mendengar itu.

"Kalau tidak bisa, jangan harap bisa melihat papan nama teater ini lagi" lanjut Sakyo mengancam.

"Wakarimashita, ayo, kalian berdua" ucap Izumi tapi menarik lenganku.

"Oi, aku juga ikut?!" Protesku yang pasrah di tarik oleh Izumi.

***

Dan disinilah kami, di tengah jalanan Veludo. Veludo street yang terkenal karena banyak gedung teater dan kelompok teater yang melakukan street act disini. Jangan salah lagi kalau jalan ini dipenuhi dengan teater dan juga cafe-cafe.

"Eeiihh, yang barusan itu cuma bohongan?!" Teriak Matsukawa

"Oi, jangan teriak. Kita jadi pusat perhatian" ucapku sambil melirik ke orang-orang.

"Bukan bohong sih, tapi akting" ucap Izumi.

"Aktingmu payah Izumi" ucapku dan tepat setelah mengucapkan itu. Aku mendapat satu injakan dari Izumi.

"Itta" ringisku sambil berjongkok memegangi kakiku.

"Diamlah, Fuyumi" ucap Izumi yang nampak kesal.

"Terus, waktu bilang punya anggota baru itu?" Tanya Matsukawa

"Nggak punya" ucap Izumi sambil tersenyum canggung dan keringat dingin masih keluar dari pelipisnya.

"Mustahil" ucap Matsukawa sambil menjatuhkan dirinya lemas.

"Ternyata, memang harus bubar ya?" Tanya Sakuya

"Agar itu tak terjadi, kita harus cari anggota baru" ucap Izumi

"Kalau sekarang yang nggak mungkin bisa tahu!" Ucap Matsukawa pesimis.

Plak

Aku memukul punggung Matsukawa. Izumi dan Sakuya melihatku agak terkejut dengan tindakanku.

"Oi, kau sebagai manajer jangan pesimis seperti itu. Kau harus optimis untuk mempertahankan teater itu" ucapku sambil menghela nafas lelah

"Karena Izumi menyeretku ke sini, tidak ada salahnya ikut ke masalah kalian. Ya dari awal aku tidak ingin ikut tapi di paksa, jadi ya sudahlah" ucapku sambil melirik Izumi.

"Benarkah, Fuyumi? Tapi bagaimana dengan teater mu? God troupe kau baru di terima 5 bulan lalu kan" ucap Izumi.

'heh jadi aku masuk God troupe ya' pikirku

"Fuyumi?" Panggil Izumi

"Ah, itu gampang. Aku akan keluar, lagi pula aku tak memegang peran penting disana" ucapku enteng

New Isekai?! || A3 FanfictiinOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz