51. Mulai Kecewa?

163K 19.8K 16.2K
                                    

Sebelum baca vote dulu ya! Biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Yang belum buat story screenshoot part terfavorit MCG di Instagram. Aku tunggu nih. Mana katanya pembaca setia MCG wkwk

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Hahahaha..."

Tawa Ilham menggema di seluruh sudut markas Drax. Ilham, cowok itu dan kedua temannya, Alan dan Akbar sedang membicarakan tentang kelakuan bobrok Erlang.

"Anjir banget adek lo, Lan," kekeh Akbar.

Dengan sisa gelak tawa Ilham berujar. "Bisa-bisanya adek lo, nyari di yutup. Bagaimana caranya agar abang selalu dimarahi mama."

"Bhahaha...parah parah..."

Alan menatap Ilham dan Akbar yang masih tertawa. "Itu ngga seberapa, banyak lagi. Yang paling gue inget itu sama satu lagi. Bagaimana cara agar tidak punya abang."

"Pfftttt...bhahaha kampret bener si Erlang," ucap Akbar. "Kalo si El gitu juga ngga, Ham?"

Ilham menghentikan tawanya. Ia menatap Akbar sembari mengingat-ingat kejadian beberapa hari yang lalu.

"Kalo El ngga nyari di yutup sih," balas Ilham. "Tapi gue pernah mergoki dia selesai sholat. Terus berdoa gini..."

Ilham berdehem. Menirukan gaya bicara El tempo hari sewaktu berdoa selesai sholat magrib. "Ya Allah tolong hilangkanlah setan-setan yang ada ditubuhnya bang Ilham. El mau punya abang yang normal ya Allah."

"Anjir! Waktu itu gue langsung bingung. Ngga tau harus terharu apa marah. Masa gue dikata ngga normal!" tambah Ilham geleng-geleng heran dengan doa adek satu-satunya itu.

"Anjir bengek gue," kekeh Akbar. "Enak ya punya adek. Seru juga."

"Makanya lo suruh tuh bokap nyokap lo rajin olahraga malem biar cepet punya adek lo," sahut Ilham tertawa geli.

"Kayanya tiap malem udah buat deh. Orang tiap pagi nyokap sama bokap gue keramas mulu."

"Kutuan kali bang," ucap Erlang. "Makanya mereka keramas terus biar ngga gatel."

"Eh buset! Baru juga diomongin. Udah nongol aja," kaget Ilham. Menatap Erlang yang tiba-tiba datang bersama empat temannya.

"Ngapain lo?" tanya Alan to the point.

"Berdiri nih bang. Buta ya?" sarkas Erlang. Membuat Alan menghela napas panjang.

Sabar Alan. Sabar.

"Maksud gue, ngapain lo di sini?" Alan mengubah pertanyaannya. Berharap kali ini Erlang bisa menjawab dengan serius.

"Mau minta uang abang dong. Apalagi? Gue ngga ada uang nih bang buat beli bensin sama jajan."

"Ngga ada!" sengit Alan.

"Ck! Pelit banget! Ayolah bang seratus ribu aja," mohon Erlang. "Masak bang Alan tega liat adek abang yang gantengnya ngalahin Manurios ini kehabisan bensin dan mati kelalaran karena ngga jajan."

"Ntar gue matinya ngga estetik dong bang," sambung Erlang sembari nyengir tak berdosa.

"Halah bang Alan jangan percaya. Erlang minta uang bukan buat beli bensin bang. Tapi buat nraktir gebetannya. Baru jadian tadi dia," adu Panca.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang