05 TIDAK PANTAS

238 207 220
                                    

"Bi, Sasa udah pulang suruh turun bentar ya."ujar yoga-papah Sasa.

"Ya pak."

"Papah udah pulang?"ujar Sasa sambil menuruni anak tangga.

"Sa,nanti malam ada acara gak?"

"Enggak pah, ada apa?"

"Papah mau bawa kamu di butik Tante Sabrina."ujar yoga sambil duduk di sofa.

"Gak jadi aja lah pah,Sasa udah nggak ngarep lagi jadi designer."

"Why, ada masalah apa sini cerita?"

Sasa menghembuskan napas pasrah dan cairan bening keluar tanpa di sengaja.

"Sa, are you oke?"ujar yoga sambil memeluk putrinya.

"Papah tau kamu inget mamah kan,ini berat banget buat kamu, inget kan almarhum mamah pengen kamu bisa masuk di universitas luar negeri iyakan? Katanya mau jadi designer terkenal papah inget itu."

"Ayo dong semangat anak papah gak boleh sedih."

"Sasa nggak jamin bisa pah,Sasa gak tau arah lagi Sasa gak tau juga besar nanti Sasa jadi apa,harapan yang aku impikan sama mamah gak ada gunanya."

"Kenapa kamu bilang begitu?"

"Dulu Sasa optimis banget pengen jadi designer terkenal,tapi mamah udah gak ada,buat apa Sasa ngejar cita-cita sedangkan mamah udah gak ada di samping Sasa lagi gak bisa lihat Sasa yang mamah inginkan."ujar Sasa sambil memeluk sang papah.

"Satu-satunya yang Sasa harapin saat ini cuman papah harus di samping Sasa terus,tapi itu mustahil papah nantinya juga akan pergi ninggalin Sasa."

"Sa dengerin papah."

"Sasa tetep di samping papah, papah akan selalu sayang sama kamu, kamu gak mau kan besar nanti gak jelas hidup nya, papah gak mau itu terjadi sama kamu sayang."

"Percuma pah, cita-cita ku udah gak ada gunanya buat apa lagi pah?"

"Buat apa kamu bilang,buat papah sa papah ingin kamu sukses, papah ingin lihat kamu bahagia."

"Maafin Sasa pah."ujar Sasa sambil memeluk sang papah.

🎆🎆🎆🎆

"Riki udah pulang,kemana aja kamu nak?"ujar Rani-mamah Aad.

"Maaf mah,tadi mampir dulu ke rumah temen."ujar Aad sambil mencium tangan sang mamah.

"Oh yaudah kamu bersih-bersih dulu, habis itu turun buat makan ya."

"Oh iya mah, papah kemana?"

"Papah keluar kota satu bulan ke depan,tadi gak sempet mau nelpon kamu makanya tadi buru-buru berangkat."

"Yaudah Riki ke atas dulu."

Keluarga adalah tempat kita pulang dan tempat berkeluh kesah saat kita lelah dengan dunia.Tetapi berbeda dengan keluarga Riki,sejak kecil dia hidup penuh penekanan dan tuntutan hanya sang mamah yang bisa pengertian dan membuat bahagia.

Flashback on

"Riki ayo dong kamu itu harus bisa belajar mandiri gak ada waktu buat main-main lagi."ujar Admaja-papah Riki.

"Tapi Riki mau main sama temen-temen,

"Gak! Besar nanti kamu mau jadi apa?"

"Lihat Abang kamu dia mau nurut apa kata-kata papah, prestasi di sekolah meningkat."

"Tapi Riki mau---

"Gak! Nurut aja apa susah nya, kamu harus bisa lebih dari abangmu."

Flashback off

Aad menarik napas gusar,dering telepon membuyarkan Aad saat hendak duduk di kasur.

"Hallo."

"......."

"Oh oke,makasih gue udah minum dan badan gue dah cukup enakan nggak kumat lagi."

"......."

"Santai aja,semoga gue cepet pulih."

Sambungan telepon pun di putuskan.Aad beranjak dari kasur tapi ia mengurungkan niatnya sebab notifikasi WA muncul dan ada nomor yang ia tidak ketahui.

089536578xxxxx:jangan deketin cewek gua,atau lu berurusan sama gua dan gua pastiin hidup lu ga tenang!

Gua:siapa lu?
Read.

"Nak ayo turun makan dulu sayang."ujar Rani sambil mengetuk pintu kamar.

"Iya mah bentar lagi turun."

"Mamah tunggu di bawah."

Saat ingin beranjak cairan kental keluar dari hidung Aad.

"Kenapa keluar lagi sih,obat tadi apa nggak manjur."ujar Aad sambil membersihkan hidung dengan tisu.

Dirasa sudah tidak keluar lagi Aad turun untuk makan malam.

🎆🎆🎆🎆

"Saaaa!! lo dah dapet chatting belum sama Aad?"ujar Okta sambil menghadang di depan pintu kelas.

"Apaan sih."

"Ish jadi semalam gue balik gak ada respon apa-apa."

"Respon apa maemunah,aneh banget si lo minggir deh gue mau masuk."

"Sumpah dia gak peka atau gimana sih."ujar Okta sambil mengikuti Sasa di belakang nya.

"Lo kenapa sih,suka sama Aad?"

"Bukan gitu ogeb, gue ituu---"ucapan Okta terpotong sebab ketua kelas ingin mengumumkan acara kelas.

🎆🎆🎆🎆

"Gue gak tau ini nomor nyasar tiba-tiba masuk"ujar Aad yang sudah duduk di bangku kelas.

"Ini nggak mungkin nyasar ini emang notif buat lo, feeling gue kok nggak enak ya."ujar Veron yang sudah duduk di sebelah Aad.

"Hilih sok punya feeling sok iye lo" ujar Bayu sambil menoyor kepala Veron.

"Ini beneran gue punya feeling,secara nih Aad dari kelas sepuluh nggak pernah berurusan sama cewek."

"Gue rasa ini ada urusannya sama Sasa terus---

"Lah apa hubungannya sama Sasa?"potong Bayu tiba-tiba.

"Ah diem kenapa sih Bay!"

"Nggak lah ini gak ada urusannya sama dia."ujar Aad dengan tenang.

Segerombolan geng Nesya masuk dan menyerbu bangku Aad dan temannya.

"Bayyy tanggung jawab lo temen gue baper." ujar Sesy emosi sebab kemarin dengan diam-diam Bayu mengambil handphone milik Sesy dan mencatat semua nomor kontak cewek untuk dijadikan ajang percobaan pacar.

"Dihh temen lo aja yang kebawa perasaan."

"Sumpah kapan sih lo sadar!"

"Udah deh mending kalian jadian sekarang aja udah serasi kok gue jamin."ujar Veron.

"Bacot!!."ujar Bayu dan Sesy bersamaan.

"Definisi jodoh ini mah."

🎆🎆🎆🎆

Hai ketemu lagi gimana sampai chapter ini?

Maapin ya masih banyak kurang nya.

Kira-kira bang Aad sakit apa ya😭
Doain aja dah biar cepat sembuh

Siapa ya yang chating bang Aad duh bisa tebak, gak usah ditebak nikmati aja ceritanya.

Dah. See you

This Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang