Dua | Teman Teman Nail

Start from the beginning
                                    

"Kamu buat onar lagi ya rissa" omel bu yosma, dan memotong ucapan Rissa.

'kampret, serius bego' gunam arlian pelan

"Saya serius ini bu arlian sakit perut, liat deh tuh lemes banget dia." Ucap Rissa

Bu yosma menghampiri mereka dan melihat keadaan arlian yang menurut beneran sakit, dan beberapa dari teman sekelas nya melihat ke arah mereka.

"Kamu kenapa?" Tanya bu yosma.

"Ya sakit lah bu pake nanya." Ucap Rissa

"Iya bu mag saya kambuh." Jawab arlian.

"Yaudah Rissa kmu antar arlian ke uks untuk istirahat."

"Oke deh bu" Rissa senang karena rencananya berhasil.

Sementara teman teman sekelas nya kesal karena mereka masih harus melanjutkan perjalanan yang di ajarkan oleh bu yosma.

Kenapa mereka kesal, karena hanya kelas 11D yang selalu dapat omelan panjang dari guru PKN ini, dan mereka juga tidak di izinkan keluar masuk kelas dengan alasan ke toilet, kecuali untuk yang sakit baru di izinkan itupun harus benar benar sakit.

Sedari tadi dolif, daniz, dan zen memperhatikan mereka berdua, "Gila si Arlian sama Rissa enak banget dah" ucap Dolif

"Gue yakin mereka alesan tuh" zeyn menyahuti ucapan Dolif.

Daniz yang sedang mengamati beberapa bangku yang kosong di kelasnya mulai angkat bicara. "Gue curiga nih"

"Curiga mengapa dah." Zeyn ikut memperhatikan apa ya di lihat oleh daniz.

Dolif menyadari maksud dari ucapan daniz, "gue mencium bau bau persengkongkolan nih."

"Ye mulut lu tuh deket idung lif jadi bau." Zeyn tertawaan terlalu keras dan mengakibatkan mereka dihukum, berdiri di dekat papan tulis sampai jam pelajaran selesai.

"Zeyn sialan, gara gara lu nih." Dolif kesal dengan zeyn.

"Eh udah udah, lagi di hukum masih aja ribut." Lerai deniz

"Ya maaf, itu si eza, azrien, sama akam, udah nyampe sekolah?" Tanya zeyn.

"Udeh mereka lagi di parkiran." Jawab deniz.

****

Rissa dan arlian berhasil keluar kelas, dan melanjutkan rencana nya untuk menemani nail yang ada di taman.

"Ke toilet dulu bentar, mau ngapus bedak di bibir gue nih ga enak."

"Yaodah ayo, lu pake lipstik gue nih." Tawar Rissa.

"Uuu rissa baik deh hehe."

Setelah beres semua nya mereka berjalan menuju tempat nail, tetapi ada yang memanggil arlian dari arah parkiran.

"Lian."

Ternyata dia adalah Eza dan Azrien, yang sedang duduk santai di atas motor nya, rissa dan arlian menghampiri mereka.

"Nape?" Tanya Rissa.

"Yang gue panggil Lian bukan rissa." Ucap Eza.

"Yaudah si." Ketus Rissa.

"Dih baper najong, lu kenapa di luar bukannya lagi pelajaran...."

"Heeh lu berdua yang kenapa jam segini baru dateng." Arlian memotong ucapan Eza.

"Kita kesiangan terus males masuk kelas, lu pada kok bisa keluar kelas?" Heran Azrien.

Difficult Choice (Hiatus)Where stories live. Discover now