Bab 36

138K 16.4K 2.6K
                                    

Jangan BAPER sama video di atas 🤣🤣🤣 author ngk tanggung jawab ya...

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️

***

Zara berdiri di samping Arga dengan gaun pengantin berwarna putih yang melekat ditubuhnya dengan rambut yang disanggul. Gaunnya sopan dan tertutup, Arga yang memilihkannya. Arga tidak memaksanya untuk berhijab melihat keluarganya yang berhijab. Pria itu ingin dia belajar dan pelan-pelan tanpa paksaan, Arga takut jika Zara akan melepaskan hijabnya suatu hari nanti.

Hari ini hari pernikahannya dengan Arga digelar begitu mewah dan megah di hotel milik keluarga Anggara. Arga pemilik 40% saham hotel tersebut sisanya di pegang Pangeran.

Satu hal yang baru Zara sadari jika suaminya itu benar-benar kaya raya. Selama ini Arga selalu bersembunyi dibalik kesederhanaannya hingga Zara tidak menyadari itu. Namun dari situlah Zara bersyukur, rasa cintanya pada Arga tumbuh bukan karena harta melainkan ketulusan.

Mereka sedang melakukan upacara pedang pura. Zara gugup, ia belum terbiasa dikelilingi dengan tentara. Begitu banyak orang-orang penting yang datang ke pernikahan mereka. Bukan hanya pengusaha, pejabat tapi juga beberapa jendral di kepolisian dan tentara. Keluarga Arga benar-benar memiliki pengaruh besar. Mungkin dulu jika ayahnya tidak terlibat korupsi ia akan biasa saja. Namun sekarang ia merasa tidak pantas menerima ini semua. Ia bersyukur Ayahnya juga hadir meski harus dikawal ketat oleh polisi. Ia terharu ketika acara sungkeman setelah akad nikah, ayahnya Randu meluapkan penyesalannya. Ia menangis dan merasa gagal menjadi ayah. Bagaimana hati Zara tidak teriris mendengar itu? Seburuk apapun ayahnya ia tetaplah orangtuanya. Darahnya terikat dengan pria itu.

"Jangan takut. Kamu sekarang istri seorang prajurit. Perjuangan kamu masih panjang. Kita harus saling menguatkan satu sama lain, Zara..." Zara menoleh mendengar suara bisikan dari Arga. Pria itu menggenggam erat tangannya seakan menguatkan. Senyum disudut bibir Zara terangkat, ia harus kuat menjadi istri seorang perwira. Perjalanannya masih panjang, ia tidak boleh lemah.

Zara tersenyum membalas bisikan Arga, ia harus bangga mendapatkan upacara pedang pura ini sebagai istri mayor Arga. Pedang Pura merupakan tradisi pernikahan bagi perwira militer sebagai tanda melepas masa lajangnya. Pedang pora hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup oleh prajurit, jadi misal dia menjadi duda dan menikah tidak bisa melakukan ini.

Upacara pedang pora diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk dari hunusan pedang rekan-rekan sang perwira. Bukan hanya itu ada beberapa drum band yang mengiringi semua itu dilakukan oleh junior Arga. Zara hanya mengenali Dirga, Ilham dan Reza di barisan dari 12 orang berseragam lengkap.

"Lapor tradisi upacara pedang pora siap dilaksanakan!!"

"Laksanakan!!"

Suara Komandan Regu menggelegar melaporkan bahwa Pedang Pora telah siap. Lalu para anggota pasukan pun dengan serempak menghunus pedang membentuk gapura. Suara pedang yang saling menghunus membuat jantung Zara berdebar. Ia tidak pernah bermimpi jika akan menikah dengan seorang prajurit. Ini benar-benar seperti mimpi.

Arga dan Zara pun mulai berjalan melewati gapura dari pedang-pedang tersebut, di bawah gapura Pedang Pora itulah dilangsungkan penyematan cincin pernikahan serta penyerahan seperangkat pakaian seragam Persatuan Istri Tentara (Persit) pada pengantin wanita.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang