"V...kau mengklaimku?"
Pertanyaan itu jelas membuat Taehyung yang baru saja datang menjadi beban di pikirannya. Taehyung tetap berdiri di posisinya membelakangi pintu, dimana matanya menatap Jungkook yang berkaca-kaca.
Seharusnya, dia tidak mendapati wajah sendu itu karena klaimnya. Tapi mengapa Jungkook sesedih itu ketika tahu bahwa dia telah mengklaimnya?
"Jungkook—"
"Kau sengaja memberiku klaim ini?" tanya Jungkook menunjukkan tanda lingkaran gigitan yang besar di lehernya ke Taehyung.
Taehyung mengerutkan keningnya. Mungkin saja masa heat Jungkook belum selesai sehingga emosi Jungkook belum stabil. Taehyung pernah membaca di salah satu buku, jika seorang Omega masih merasakan heat, maka emosi Omega itu masih terombang-ambing. Apalagi Taehyung tidak salah mengklaimnya. Dari sekian Omega yang Taehyung temui termasuk mantan kekasihnya, dia lebih yakin jika Jungkook adalah Omeganya.
"Jungkook, aku baru saja pulang." Taehyung memberikan jawaban yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan Jungkook.
"V, aku tidak pernah memberimu izin untuk mengklaimku."
Deg!
Mata Taehyung membola seketika mendengar ujaran Jungkook kepadanya. Apakah dia salah mengklaim Jungkook? Apa karena dia terburu-buru? Apa mungkin karena Jungkook masih dalam status heatnya?
Tidak mungkin. Taehyung sudah mempersilakan Alphanya untuk mendeteksi pasangannya. Tidak mungkin jika Alpha dalam dirinya itu salah.
"Ini bukan soal izin atau tidak, Jungkook. Kau adalah murid terpintar di sekolah. Tidak mungkin jika kau tidak tahu. Aku mengklaimmu karena—"
"Kasihan." Jungkook tiba-tiba memotong ucapan Taehyung, membuat Taehyung langsung mengatupkan bibirnya. "Kau kasihan kepadaku karena aku menahan heat luar biasa itu. Kau kasihan padaku karena kau melihatku tersiksa."
"Jaga ucapanmu!" bentak Taehyung seketika.
"Benar!" Jungkook menjawab tak kalah lantang. "Kau pasti mengklaimku asal-asalan, V! Kau pasti kasihan padaku! Semua Alpha yang kutemui pasti seperti itu. Mereka mengejarku dan akan memberikan tanda klaim jika aku tidak sigap bersembunyi dari mereka! Kau pasti sama seperti mereka!"
"Kau menuduhku?" mata Taehyung berkilat marah. Dalam sepersekian detik dia mendekat ke tubuh Jungkook untuk meminta penjelasan. "Atas dasar apa kau menuduhku? Tuduhanmu tidak terbukti sepenuhnya!"
"Kau memang mengklaimku dengan asal!" bentak Jungkook tepat di depan wajah Taehyung.
Tanpa pikir panjang, telapak tangan Taehyung sudah mendarat dengan keras di pipi Jungkook, membuat Jungkook limbung dan jatuh seketika. Taehyung tidak tahu harus berpikir apa dan bagaimana, tapi tuduhan itu benar-benar tidak bisa dia terima.
Jungkook meringis, bersimpuh di kaki Taehyung dengan tangan mengusap wajahnya yang terasa panas.
Taehyung yang lelah yang dipancing emosinya tidak akan bisa berpikir jernih.
"Aku masih bisa mentolerir jika kau mampu menjaga ucapanmu, Jungkook!" teriak Taehyung marah. Kedua tangannya menarik lengan Jungkook agar pemuda itu berdiri di hadapannya. "Kau berpikir jika aku adalah mimpi burukmu? Begitu?" tanya Taehyung. Mata mereka saling bertemu. "Jungkook, aku belajar banyak tentang klaim, menandai, atau sebagainya. Aku tidak mengerti apa maksudmu menuduhku asal-asalan mengklaimmu."
Jungkook terisak menyedihkan. Tangannya mencengkeram pinggang Taehyung dimana Taehyung juga mencengkeram pinggangnya. "Kau pasti sama dengan Alpha lainnya dengan kasus yang biasa."

KAMU SEDANG MEMBACA
BLOODLUST ✔
Fanfiction[FINISH] ⚠️ TAEKOOK (VKOOK) FULL CHAPTER FOR SALE ONLY!!! Kisah tentang Taehyung Kim yang sangat haus akan darah, dimana siapapun mereka yang menyakitinya bahkan sampai menyentuh anggota keluarganya, maka tak akan segan si Harimau itu akan membunuh...