Chapter 1 : The Truth Feel

27.4K 660 51
                                    

“Nii-chan,......................”

Itu seruku untuknya setiap saat aku sangat tau kalo dia adalah keluargaku yang tersisa satu-satunya, dan ini adalah giliranku untuk menjaganya, aku tak akan berdiri di belakangnya tapi disampingnya bahkan di depanya, tapi aku tak tau apa yang salah dengan diriku.

Route P.O.V

“Yukio! Apa kau tau dimana celana dalamku yang ku tinggalkan di ranjangmu?” Rin masuk dengan keadaan memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya,

“Nii----san........!!!! Apa Y-ang kau lakukan diatas ranjangku dengan keadaan seperti itu!!!” Yukio dari belakang rin berkata seperti itu dengan sedikit Blushing.

“Hah? Apa maksudmu? Bukannya kita dulu pernah mandi bersama?”

“Ehm, Ni—i-san jika kau mencari celana dalammu kurasa aku sudah melemparnya ke ranjangmu tadi sewaktu kau mandi!!!”

“EH? BENARKAH? Kenapa? Apa kau tidak suka barangku ada di ranjangmu?” sambil duduk di ranjang Yukio danmelihat kearahnya dengan senyum agak sebal

“Nii-san?—“ Yukio berusaha bicara dengan tegang, karena melihat Rin memamerkan wajah yang imut dengat kedua putingnya yang putih dan pink,

“Ah... yah sudahlah” Rin sdambil berjalan kearah ranjangnya dan,

“AH!! INI DIA!! Terima kasih Yukio, em..... Yukio?” Yukio terlihat sedikit memerah dengan tidak jelas.

“Yukio?” Rin datang dan menyentuhkening Yukio dengan keningnya

“Aaaah......!!!??” Yukio mundur dari sentuhan Rin,

“Yukio? Kau kenapa?” lalu yukio menjadi kesal

“NII-SAN!! KENAPA KAU MELAKUKAN HAL ITU!!???” lalu Rin kaget dan memasang muka sedikit sedih sekaligus sebal,

“YAH!! Kau tau.... kau terlihat merah jadi ku ingin tau apa kau demam atau tidak tapi kau marah mendorongku!!! DASAR FOUR-EYES!!!!” Lalu Rin mengambil pakaiannya dan berlari keluar dari kamar itu.

Rin And Yukio. P.O.V

“Ah............. ternyata masih gagal...............?” aku tidak bisa berbohong dengan pasti apa yang kupikirkan (Rin).

“Aku telah.....?, Membuat/Perbuat.....................” (Yukio And Rin)

“Nii-san marah.....” (Yukio), “aku memarahi Yukio” (Rin)

Yukio.P.O.V

APA YANG KUHARUS LAKUKAN???, gimana kalo Nii-san bener-bener kesel aduh???, sesaat kemudian Nii-san kembali kekamar.

“Nii----san.....” Aku langsung berlari melihat Nii-san, yang bermata merah dan agak bengkak,

“ADA APA? Nii-san----“ lalu Nii-san menutup mulutku dengan jarinya dan sambil menengok kearah lain

“Ini....... bukan apa-apa..., aku ingin tidur” entah mengapa hubungan kita menjadi semakin jauh saja. Apa yang harus kulakukan ini tidak boleh terjadi aku tak mau untuk kehilangan Nii-san juga!!

“Yukio? Apa yang kau lakukan?”*BRUSS*

“YUKIO!!! Lepaskan!!! Apa yang kau sentuh???”

“Ah.... Stop!!!!! Hyaa.... berhenti apa yang merasukimu?”

“Yukio!!!! Oi, YUKIO!!!”[apa yang sedang merasukinya?]

[apa yang harus kulakukan?, mengapa ini terjadi?]

Aku merasa sangat hampa,

“Nii-san....” aku mendekat ke telinga Nii-san dan mengigitnya

“Hya..... Em..” aku tak percaya aku bisa melihat wajah menangisnya imutnya sekarang juga dan nantinya dia akan tersenyum dan memelukku tapi sayang itu tidak bisa terjadi, iyakan?

“Yukio!! Berhenti atau aku tak akan pernah memaafkanmu!!!” aku mendenga rkalimat Nii-san

“Kurasa bahkan jika aku berhenti sekarang atau nanti Nii-san tak akan memaafkanku nantinya, iyakan?” sesaat kemudian aku melihat Nii-san menutp matanya yang merah itu dan air mata mulai mengalir dari seluruh matanya,

“MENGAPA?? KAU MELAKUKAN INI?? YUKIO?? YUKIO???”

“karena aku sangat mencintai Nii-san!!!, aku tak mau kehilangan Nii-san!!!” Aku memeluk Nii-san dan Menangis, lalu perlahan aku membuka ikatan yang di tangan Nii-san, Ah... bodohnya aku sekarang Nii-san akan lari dan meniggalkan aku selamanya.

“Yukio...................” *BRAAKKK*

“Nii-san!! Apa yang kau lakukan?”

“Harusnya aku yang bertanya demikian”

“Hah?”

“Coba kau ingat-ingat, tiba-tiba kau menyerangku dan mengatakan cintamu?”

“em itu........”

“Apa kau tidak mau tau jawabanku?”

“......” aku mulai merasa tegang saat Nii-san ingin menjawab hal itu

“Aku...................”

“emmmm” aku mulai sangat tegang

“Tidak menolak, tapi masalahnya kita itu saudara, dan aku ini kakakmu mau di taro mana mukaku ini???!!!!” aku sangat kaget aku tak percaya Nii-san tidak menolakku aku tak percaya.

“Moh.... kenapa kau menagis seperti itu” *sambil menghapus airmata di pipi Yukio*

“Nii-san!! Nii-san!!! Nii-san....” aku memeluk Nii-san aku tak percaya hal ini aku merasa sangat bahagia.

“Nee.. Yukio? Tapi jika kau menyerangku dengan tiba-tiba lagi aku akan membunuhmu!!!” Nii-san menjadi sangat menyeramkan

“!!!.....Maaf Nii-san”

“Dan kau tau Yukio....”

“Ada apa Nii-san?”

“kau tidak menciumku sama sekali?............”

“Ah? Benarkah?” \(o0o\) aku memasang muka kurang lebih kaya gitu

“Ih dari tadi di bilangin belom!! ya belom!! Dasar Four-EYES” *sambil menjulurkan lidah*

Aku langsung mencium Nii-san saat mendengar hal itu,

“Dan kau tau Nii-san? Apa yang kita belum tuntaskan juga?”

“yah tapi jika kau kencang seperti tadi aku akan memukulmu” lalu aku mulai merabah pinggang Nii-san.

*BRAAAKKKKKKKKKKKKK*

“Eh Rin lu gak papa tadi nonton gilm sedih tadi mata lo merah banget!!!!”, suasana di kamar menjadi aneh,

“Kayanya Gua masuk di waktu yang salah yah.....Ahahaha... ah”

“SHIMA!!!” kamipun berhenti disana dulu dan berteriak bersama dan kami lupa peraturan pertama dalam SEX ‘Lock The Main Room’ *in memakai baju dan mengejar Shima*

“ahahahaha.... kenapa jadi begini?” aku pun merasa impianku sudah bagai angin lalu saja

 ~OI,oi ini adalah Cerita Yaoi pertamaku jadi kalo agak aneh mohon dimaklumi ok kalo bagu nanti aku bisa bikin lanjutanya ok Like And Vote~

I Love You, Brother (BoyXBoy) {In Edit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang