...

         Waktu sarapan pagi pun tiba, kini ketiganya (Halilintar, Fang, dan Kaizo) telah berkumpul di meja makan. Hening saat mereka sibuk mengisi perut agar bertenaga untuk melewati hari-hari mereka.

"Tadi ada keributan apa?" Kaizo memecah keheningan saat Fang tiba-tiba mulai tersedak karena kalimat Kaizo.

"Uhuk-uhuk! Uhuk!"

"Makannya pelan-pelan kalau makan!" Kaizo menyerahkan air putih untuk adiknya, "dasar rakus!" Fang hanya mendelik tajam ketika mendengar ucapan itu. Tidak, dia tidak marah, belum maksudnya, karena yang membuat Fang tersedak karena Kaizo belum tahu apa yang terjadi tadi, apalagi ... nasib meja belajar Fang.

"Kenapa, Pang? Kau juga, Hali?" Kaizo melirik Fang dan Halilintar yang pft! Lagi-lagi Halilintar terlihat 'luarabiasa', bukan karena apa, tapi ... err ... lagi-lagi Fang memberikan baju seragamnya yang kebesaran.

"Pft!" Kaizo menutup mulutnya menahan tawa, begitupun dengan Fang yang mengerti arah pandangan Kakaknya itu.

"Tch!" Halilintar mengalihkan pandangannya, dia tahu apa yang membuat mereka berdua seperti itu, ya, karena pakaian Halilintar. Siapa juga yang mau memakainya? Hali terpaksa! Ingat! Terpaksa! Karena Halilintar lupa bawak ganti baju dan perlengkapan sekolah pun pinjam ke Fang, untung saja katanya hari ini mungkin kelas kosong a.k.a bebas, disebabkan guru-guru yang sibuk bersama beberapa perwakilan dari pelajar kelas 2 dan 3 untuk mempersiapkan perlombaan antar sekolah yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

"Jadi? Suara berisik apa tadi?"

Gulp!

"Err ..." Fang terlihat gelisah ketika ditanyai perihal itu lagi.

"Aku selesai!" Halilintar berjalan pergi membawa tas pinjaman dari Fang dan menuju ke rak sepatu.

"Oh tidak, dia kabur!" Fang bersuara pelan agar tidak di dengar oleh kakaknya.

"Ada apa, Pang?"

"Err ... "Fang mengambil tasnya, lalu melihat Halilintar sudah siap di depan pintu keluar, "tadi Hali ..."

"Ya?" Kaizo penasaran dengan tingkah Fang.

Oke, sekarang Fang sudah berdiri dan memasang kuda-kuda dan melihat anggukan dari Hali, "tadi ..."

"Apa Pang? Jawab yang jelas!"

"TADI HALI MENGHANCURKAN MEJA BELAJARKU MENJADI DUA!!!"

"APA?!"

"WAARRGGHHH!!! LARI!!!!"

"MARI SINI KALIAN BERDUA!!!! PANG!!! HALI!!! GANTI BALIK MEJA BELAJAR YANG KUDAPATKAN DENGAN SUSAH PAYAH!!!"

            Terlambat, Mereka berdua telah menghilang dari pandangan Kaizo. Dengan langkah gontai meratapi meja belajar yang dia beli untuk Fang adiknya. Bisa saja Kaizo membelikan Fang 100 ribu meja belajar kalau dia mau, tapi meja belajar itu terlalu berharga karena sudah menemani Fang dari kecil, apalagi meja itu Kaizo didapatkan dengan diskon! Susah wey mencari meja belajar yang murah dan berdiskon itu! Apalagi harus berdesak-desakan dengan ibu-ibu!

            Tapi ... Semua itu dilupakan ketika Kaizo mengeluarkan botol-botol obat milik Halilintar, lalu berbalik melihat baju Halilintar dan sebuah topi yang biasanya dipakai olehnya, namun kini masih basah karena hujan semalam dan Kaizo baru mencucinya.

"Halilintar ...." Kaizo menggenggam kuat botol-botol obat Halilintar dengan kuat, tidak pernah takut jika botol yang masih tidak diketahui obat apa, bisa pecah dan melukai tangan Kaizo.

            Dan diantara semua itu, sosok bayangan seperti anak kecil berjalan menjauhi kediaman Fang dan kakaknya, dan berlanjut mengikuti arah kedua orang pemuda tadi yang berlarian dari amukan Kaizo, siapa lagi kalau bukan ... Fang dan ... Halilintar?
















#Hallo reader ❤️🌟

Iya-iya paham~ up lambat, bahkan hiatus~ terus ceritanya makin gak nyambung~ kurang panjang~ kurang seru~ dan bla bla bla ...

Ehehehe ... Ya mau gimana lagi? Ehehehe ... Intinya maafkan kami dan terimakasih pada Readers semua yang setia tunggu dan semangatin meski ... Ya, tau lah~ ehehehe ... Ehek! Dah ah, dah malam, tidur-tidur!

Minggu, 11 Oktober 2020

21:35 WIB

Thanks and sorry~❤️🌟

Oh iya, sebenarnya tadinya ini part 'Nona cantik' tapi gak jadi, di part selanjutnya aja lah ya~ muehehehe ... Bubay👋😂 jangan lupa ... VOMENT YAW!!!🥳🤣

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum