[My Little Wife] 21

Start from the beginning
                                    

"Daddy merindukkan mu. Setiap hari sampai saat ini juga. Maafkan daddy". Jawab Yoongi lalu menunduk dengan senyuman kecut penuh akan kekecewaan pada diri sendiri karena tidak bisa melupakan Jiwoo walau hanya sedetik pun.

Jiwoo bungkam bahkan apel yang berada di tangannya hanya ia tatap dengan perasaan yang aneh dan bercampur aduk menjadi satu.

"Daddy". Panggil Jiwoo menjeda ucapannya karena bingung harus mengatakan apa pada Yoongi.

"Hmm?". Yoongi menunggu ucapan Jiwoo selanjutnya setelah Jiwoo memanggilnya.

"Daddy bisakah, bisakah daddy merelakan semuanya. A-aku tahu sangattt tahu jika daddy adalah laki-laki baik yang menginspirasiku ingin memiliki daddy. Tapi---, semua memang tak sejalan dan hanya luka yang aku dan daddy dapatkan. Mungkin---daddy lah yang paling terluka sisanya adalah sebuah kenangan saja". Jiwoo masih dengan pandangan pada apel yang tinggal setengah itu.

Yoongi masih mendengar Jiwoo yang berbicara mengarah agara ia bisa melupakannya. Pasti, ujung-ujungnya inti yang seperti ini. Tapi apa boleh buat untuk Yoongi jika hati sampai kapapun tidak bisa berbohong.

"Daddy--- aku masih mengharapkan kasih sayang darimu, mengharapkan perhatianmu juga rasa cintamu daddy tapi---
































---bisakah daddy ubah tiga hal itu hanya sebatas daddy adalah oppa dan aku adalah adik perempuan daddy". Jawaban Jiwoo kembali membuat Yoongi tersenyum kecut dengan kesedihan yang menyebar juga hatinya  sedikit sakit. Perlahan namun pasti ia akan merubah hal itu untuk Jiwoo.

"Daddy akan melakukan hal itu. Daddy akan berusaha". Jawaban dari Yoongi mengundang senyuman dari Jiwoo dengan menatap indahnya malam bertabur bintang.

"Aku akan membantu daddy. Sebagai hadiah, bisakah besok daddy datang ke tempat pertamakali daddy membawa kabur di malam dinginnya salju yang turun. Apa daddy ingat?". Tanya Jiwoo yang berdiri saat tak sengaja jika malam ini ada bulan purnama menambah keindahan malam hari yang Jiwoo lihat saat ini.

"Tentu. Saat itu Jimin begitu marah padaku. Daddy akan sampai disana lebih cepat". Jawab Yoongi dengan senyuman mengingat ia pernah membawa kabur Jiwoo. Saat itu, Yoongi ingin menikahi Jiwoo yang baru masuk SMP dan Jimin membantah dengan keras dan alhasil Yoongi nekat membawa kabur Jiwoo dengan segala ucapan bohong saat Jiwoo bertanya. Namun tetap saja Yoongi berbicara jujur lalu menjelaskan semuanya.


"Call, hihihi... Aku yakin daddy pasti kalah. Karena aku yang akan sampai disana lebih dulu. Sebagai hukuman, daddy harus mentraktirku dan melakukan banyak hal denganku". Ucap Jiwoo dengan senyuman. Kali ini Jiwoo memeluk tubuhnya sendiri merasa udara malam semakin dingin.

"Tentu, akan daddy lakukan jika kalah maupun menang. Tapi---apa ia akan mengizinkanmu pergi bersama daddy?". Jiwoo menurunkan tangan kirinya dengan jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk ukuran bulatan bulan purnama diatas langit.

"Aku akan meminta izin darinya, akan aku lakukan sampaiiiiiiii dapat". Jawab Jiwoo dengan semangat.

"Baiklah, daddy akan menunggumu disana. Tidurlah baby minie, besok kau sekolah bukan?". Padahal aslinya Yoongi ingin berlama lama berbicara dengan Jiwoo tapi, ia juga tahu jika Jiwoo masih sekolah dan jelas Jiwoo harus tidur cepat.

[My Little Wife]ENDWhere stories live. Discover now