Prolog

15.6K 370 36
                                    

Seamus Geraldo. Usianya baru 23 tahun ketika ia berhasil menjadi CEO sebuah perusahaan besar yang masuk dalam 10 besar perusahaan tersukses di Asia Tenggara. Lulus dengan predikat cumlaude dari Boston Univercity, America Serikat, dengan double degree yaitu di bidang ekonomi dan psikologi, membuatnya dipercaya dan mampu menjalankan perusahaan membantu sang ayah Alexander Geraldo dan sang kakak Flinston Geraldo yang juga mengelola perusahaan lain yang tak kalah hebatnya.

Keluarga Geraldo merupakan keluarga bangsawan yang sudah terpandang secara turun temurun. Alexander merupakan cucu dari seorang bangsawan sekaligus tuan tanah di Inggris. Ia kemudian dijodohkan oleh keluarganya dengan Calista yang merupakan anak dari seorang pengusaha terkemuka dari Spanyol. Hal inilah yang menjadi akar kerupawanan fisik seluruh anggota keluarga Geraldo.

Selain wajah yang rupawan, Seamus juga sudah terbiasa hidup bergelimang harta. Sejak kecil, seluruh keinginannya selalu terpenuhi tanpa terkecuali. Termasuk ketika ia mulai mengenal arti nafsu dan gairah. Wajahnya yang tampan mempermudah jalannya sebagai predator pemangsa wanita. Ia berhasil mendapatkan wanita mana saja yang diinginkannya hampir tanpa kendala berarti. Terkadang bahkan beberapa perempuan melempar diri padanya dengan sukarela. Meskipun begitu, seperti para pria playboy lainnya yang menyadari kualitas dirinya, Seamus sama sekali tidak berniat untuk menjalin hubungan serius dengan seorang gadis. Baginya, hidup hanya untuk bersenang-senang dan bekerja. Dalam mimpi terburuknya sekalipun, Seamus tidak pernah berkeinginan untuk memiliki seorang wanita yang menunggunya pulang bekerja sambil menggendong seorang bocah manis yang merupakan anaknya. Yang benar saja!

Anak dan istri bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh Seamus. Setidaknya itulah yang dipikirkan Seamus sampai suatu hari ia bertemu dengan Cassandra. Sandra adalah gadis sederhana yang tidak sengaja Seamus temui. Saat itu Seamus baru pulang berakhir pekan di Finlandia, bertemu dengan teman lamanya di bangku kuliah yang sedang melangsungkan pernikahan di tanah kelahirannya. Mengingat Fritz salah satu teman terbaiknya, tentu saja Seamus meluangkan waktu sibuknya untuk menghadiri moment penting itu.

Ketika akhirnya Seamus kembali ke Indonesia, Lamborgini merahnya masih terparkir manis di bandara, sama seperti ketika ia meninggalkannya 3 hari lalu. Ia telah membayar petugas bandara untuk menjaga Gilbo, nama mobil kesayangannnya. Namun sangat tidak biasa, ketika di jalan Gilbo mendadak mogok. Dengan kesal Seamus turun di pinggir jalan untuk memeriksa Gilbo. Ia sedang menelepon jasa derek angkutan di bengkel langganannya ketika ia melihat kedai pai susu dengan palang nama Milko dan seorang gadis cantik tengah terkantuk-kantuk menjaga jajaran kue yang dijualnya.

Seperti merasa tersihir, Seamus berjalan mendekati kedai itu. Dihampirinya gadis tersebut yang ternyata menyadari kehadirannya dan kini kaget karena kehadiran pembeli berwajah bak malaikat.

“Siang mas. Silahkan dipilih pai susunya. Semuanya homemade lho, jadi terjaga kualitasnya.” Promosi gadis itu.

Seamus bergeming. Ia tidak biasa makan makanan homemade. Bahkan mamanya saja tidak pernah memasak. Mereka memiliki chef pribadi di rumahnya langsung lulusan dari Amerika. Meskipun enggan, akhirnya Seamus mengalihkan perhatiannya pada jajaran pai tersebut demi memuluskan rencananya untuk mendapatkan gadis di depannya.

Mungkin terdengar bodoh, atau dangkal. Namun Seamus merupakan predator sejati yang tidak bisa membiarkan seorang perempuan lewat di hadapannya begitu saja, terutama bila perempuan itu sudah menarik perhatiannya seperti penjual pai di hadapannya ini. Wajahnya yang cantik memang sudah menarik perhatian Seamus dari kejauhan tadi, namun setelah lebih dekat, ‘asset’ yang dimiliki gadis itu turut mengundang iblis di dalam Seamus untuk tidak melepaskan gadis di hadapannya ini. Lihat saja bokong dan payudaranya yang sama-sama membusung itu. Alam bawah sadar Seamus menggeram, membayangkan apa yang bisa dilakukannya dengan kedua asset wanita itu.

Cactus in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang