21. from canteen to KFC

92 48 5
                                    

Happy reading😊

Semenjak perkara Yuna memakai celana pendek waktu dua hari lalu dan membuat Davin marah tetapi sekarang Davin sudah memaafkan Yuna namun dengan suatu persyatan bahwa Yuna harus mau makan salad sayur.

Mau tidak mau ia menerima persyaratan itu secara terpaksa, membayangkan sayuran membuat ia bergidik ngeri.

Davin mengambil kesempatan membuat Yuna yang tidak pernah memakan sayuran menjadi makan salad sayuran, tentu ia tahu betul hal apa saja Yuna sukai dan apa yang tidak dia sukai.

Mengenal bahwa sayuran makanan sehat bagus untuk kesehatan Yuna agar gadis itu tidak mudah drop maka kini kesempatan tepat membuat si pembenci sayuran memakan sayuran.

Salah satu meja pojokan kantin ramai oleh guyonan para penghuni meja tersebut, hanya ada satu orang yang misuh-misuh tidak jelas siapa lagi kalau bukan Yuna.

"Gimana Yun sayurannya enak kan?" Tanya Vino.

Bruhhh ia tahu kalimat tanya tersebut terkesan sebuah ejekan, Yuna hanya mampu mendelik tajam pada Vino dibalas cekikikan oleh mereka semua.

"Ohh my god entah kenapa baksonya bu ukthi terasa sangat berbeda hari ini kayak makin enak aja gitu," celoteh Daren sembari ekor matanya melihat wajah Yuna kian masam.

"Hahahaha...astaga ekspresi Yuna kayak orang nahan pup," kata Vino mengundang gelak tawa lainnya.

"Kalian berdua nggak usah ledekin aku, nanti aku cubit!" Sudah tidak tahan diejek akhirnya ia mengeluarkan suara.

Daren menahan tawa melihat mata Yuna melotot galak, duduhh bukan kelihatan galak tapi malah jatuhnya terlihat lucu.

"Nihh pilih mau yang mana." Daren lenyodorkan wajahnya, tangannya, menantang Yuna.

Dengan perasaan dongkol ia menyubit tangan Daren sekeras mungkin membuat orang yang terkena cubitan maut ala Yuna terpekik kaget.

"Wakakakak," tawa Vino terdengar paling keras menertakawan nasib temannya sendiri.

"Wadoehhh!" Pekik Vino kaget ternyata oh ternyata ia juga menjadi korban keganasan Yuna.

Daren dan Vino menggosok bakas cubitan Yuna terlihat disana berubah menjadi merah keunguan akibat efek cubitan maha dhasyat tadi. Rangga bergidik membayangkan terkena cubitan itu untung saja ia tidak ikutan meledek.

"Aaaa...Honeyy gimana nihh tangan aku udah ungu gini," adu Vino terhadap Anjas.

"Bodo amat," cuek Anjas.

Makin maju saja bibir Vino kala mendengar balasan Anjas.

"Diam!" Semua gelak tawa lenyap kala suara datar nan menyentak milik Davin terdengar.

"Jangan gangguin Yuna makan!" Perintah Davin mutlak.

Penghuni meja mendengus kesal sedangkan orang yang dibela malah memeletkan lidah kemudian memakan salad sayurnnya kembali dengan setengah hati.

❤❤❤

KFC, sebagian besar penghuni bumi pasti pernah berkunjung ke tempat tersebut dipastikan cabangnya berada
Dalam belahan dunia lainnya.

Selepas jam pelajaran sekolah selesai Yuna beserta teman yang lainnya minus Davin seorang, tentu saja Yuna bisa berada disini tanpa persetujuan Davin, toh lelaki itu sibuk rapat osis.

"Jangan bilang sama Davin, please." Ia memandang para kawannya memelas.

"Elahh santuy," balas Helly,"iya kann?" Tanya Helly pada yang lainnya.

"Ho'oh."

"Aman."

"Santuy."

Begitu celoteh para kawannya.
Semua sibuk menyantap hidangan sampai terdengar suara Daren,"Ehh mantan," panggi Daren.

"Paan," sungut Helly cuek.

Daren mengusap sudut bibir Helly secara lembut,"makan pelan-pelan," ujarnya lembut sembari membersihkan noda saos di ujung binir Helly menggunakan ibu jarinya, lagi dan lagi Helly dibuat jatuh oleh pesona sang mantan dan entah kapan usaha move on berjalan sukses.

"Balikan elahh," ceroscos Rangga.

"Iya...balikan sono," celutuk Anjas asal.

"Bener tuhh." Vino ikut mendukung.

"Good ide, ternyata kalian makin pinter," puji Daren.

"Iyuuhh najis!" Balas Helly, what hari gini balikan sama mantan big no!!

"Semua setuju, tunggu apa lagi balikan yuk," cengir Daren lebar, ngajak balikan terkesan bercanda tidak ada tampang serius.

"Yuna aja enggak setuju tuh." Helly menunjuk Yuna menggunakan dagunya, nampaknya ia tidak perduli apa topik pembicaraan temannya jelas dari tadi ia tidak ikut nimbrung fokusnya hanya berpusat teruntuk ayam gorengnya tersayang.

"Hah?" Bingung Yuna.

"Ck, lo setujukan kalau gue balikan sama Helly?"

"Hmm gimana yaa..." bingung Yuna harus merespon apa.

"Kalau lo setuju, gue traktir deh KFC satu minggu," tawar Daren.

Rejeki tidak patut ditolak begitu pikirnya, makanan dan makanan hanya itu yang tersimpan dalam otak kecil Yuna, tidak ada makanan nanti ia kurus, setelah kurus sakit, sehabis sakit kemungkinan ia RIP mangkannya makanan sangat penting dalam hidup, baiarkan dikatai teman lucnut terpenting dapat traktiran ayam satu minggu dari pada dibilang teman lucnut tidak akan membuat perutnya kenyang.

Langsung saja Yuna mengangguk antusias,"boleh kok, nikah aja langsung." Yuna memperlihatkan kudua jempolnya.

Helly menggeram kesal.
Sedangkan Daren tersenyum puas sudah ia duga.

"Tapi nanti bayarin ini ya..." cengir Yuna kian melebar.

❤❤❤

I am back.
Jangan jadi pembaca gelap yha hehehe...
Dan semangatin aku terua dengan cara vote atau coment😍









FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang