6. SERIUS

12.6K 2.3K 466
                                    

I-spam: kamu tahu Masayu istri Pascal?

Fanya mengamati chat itu masuk ke ponselnya saat meeting pagi.

Zifanya Lee: ya, kemarin, kamu baru tahu?

I-spam: ya, dari status terbaru Pascal

Setelah itu Isaac mengirimkan screen capture status terbaru Pascal Pasque, foto usg bayi dengan keterangan nama ibu, Masayu Djezar-Pasque. Wow, Fanya langsung mengirimkan foto tersebut ke kontak Yoshua, Lulu dan Sera. Ia tak mungkin mengirimkannya ke grup gosip, karena sejak kejadian kemarin, mereka belum berkomunikasi lagi dengan Masayu.

Fanya hampir tertawa saat Yoshua membalas dengan mengirimkan draft surat resign. Ia segera bertanya pada Isaac tentang keadaan rekan sesama sekretarisnya itu.

Zifanya Lee: Yoyo udah kirim surat resign?

I-spam: Yoshua mau resign?

Zifanya Lee: kami, terutama Yoyo, setiap kali makan siang bersama Bos, berkelakar tentangnya dan Masayu, tanpa tahu mereka menikah.

I-spam: ah, pantas... tapi Pascal biasanya hanya kesal sesaat

I-spam: ia sangat beruntung mendapatkan Masayu

Balasan chat terakhir itu membuat Fanya menyipitkan mata, teringat bahwa Isaac bagaimanapun pernah tertarik juga dengan Masayu.

Zifanya Lee: Omong-omong, aku tahu soal kamu dan Masayu

I-spam: aku dan Masayu? oh, soal dia menolakku?

I-spam: jangan khawatir, kami berteman, dulu dan sekarang

Zifanya Lee: Masayu juga temanku, dulu dan sekarang dan nanti.

Sial!  Fanya rasa balasan yang dikirimkannya bernada cemburu, ia ingin langsung menghapusnya tapi sudah muncul tanda bahwa chat tersebut dibaca. Fanya menghela napas dan memilih meletakkan ponselnya, ia akan fokus pada meeting saja.

>> [office mate] <<

"Fanya, saya bisa minta tolong?" tanya Pak Shehan saat mereka akan kembali ke ruangan masing-masing. Fanya tentu saja langsung mengangguk. "Ambilkan paket di lobi ya? itu kamera baru untuk Kristin, pengajuan yang kemarin disetujui."

"Uwooo..." Fanya langsung tersenyum-senyum.

Kristin juga balas tersenyum, "Aku mau ambil sendiri, tapi ini nanggung."

Fanya melihat proses editing yang sedang dilakukan rekannya itu, "Oke, nanti aku sekalian cari jajan di bawah..."

Fanya meletakkan notes dan komputer tabletnya di meja, hanya membawa ponselnya ketika keluar menuju lift. Isaac juga ada di depan lift, sendirian.

"Mau ke mana?" tanya Isaac.

"Lobi, ambil paket sama sekalian jajan," jawab Fanya dan mereka masuk lift berdua.

"Kamu terlihat baik-baik saja, Yoshua tampak kacau setiap kali harus menyambungkan telepon Pascal kepadaku," kata Isaac mengamati perempuan di sampingnya.

"Aku cemas sih, tapi semalam tanya Bapak, kalau aku keluar kantor, sebulan bisa dijatah berapa, mereka menyebut angka yang lumayan... aku agak tenang juga," kata Fanya meski ia kini menarik dan mengembuskan napas pelan. "Yah, walau kalau untuk dipakai permak, pasti nggak disetujui kanjeng ibu."

Office Mate (PUBLISHED by Karos Publisher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang