Rencana

1.7K 128 32
                                    

“ Pertama kali melihat aku sudah menyukai dirimu sekaligus tingkah kekanakan yang secara alami membuatmu semakin menggemaskan. ”

❇Devano Liam Andalas

|*|
|*|
|*|

“ Temennya mantan lo cantik-cantik, Rel. ” komentar Devan setelah menyaksikan dari jauh keempat cewek itu melintas.

Rav memukul kepalanya agar sedikit waras. “ Sampelnya aja uda bagus jelas yang lainnya juga baguslah. Liat tu si Kenzo juga lagi pdkt sama temennya Cella. ”

“ Iya? Namanya siapa, Ken? ” tanya Devan heboh.

Kenzo menatapnya tanpa ekspresi, “ Hm. Dena. ”

Singkat banget jawabnya, marah Devan dalam hati.

“ Yang mana tuh? Yang wajah datar sebelas dua belas sama lo bukan? Atau yang imut tadi? Atau yang kalem? ” Devan bertanya layaknya sales yang menawarkan barang dagangannya.

“ Yang kayak gue. ” jawab Kenzo dengan tatapan datarnya.

Devan menggumam, “ Dingin sama dingin jadi apa? ”

Rav menahan tawanya mendengar gumaman Devan yang tidak salah tapi juga terlalu jujur mengatakannya. Darel menyimak percakapan mereka tanpa minat karena bahkan jiwanya masih mengelana ke masa lalu.

Siang itu kantin sangat ramai seperti biasa. Dua orang baru berbeda gender masuk menambah anggota kantin dan duduk di meja yang biasa mereka tempati.

“ Mau makan apa, Grace? ” tanya Darel dengan nada memanjakan.

Cella mengerutkan bibirnya bingung. “ Emm... Aku pengen mie ayam tapi kemaren kan sudah jadi terserah kamu aja mau apa aku ikut. ” ujarnya ringan.

Darel mengangguk paham sebelum beranjak membaur dalam antrian panjang. Dari jauh ia bertukar pandang dengan Cella dan memberi senyum ringan pada cewek itu. Cella membalas senyumnya.

Setelah beberapa saat ketika gilirannya memesan tiba ia maju dan menyebutkan pesanan.

“ Dua nasi goreng udang sama dua es jeruk. ” nadanya datar selaras dengan raut wajah yang ia tampilkan.

Cella menatap semua kelakuan Darel yang tanpa ekspresi dan terkekeh. Darel sedikit bergeser saat seorang cewek dengan sengaja pura-pura jatuh ke arahnya dan kini cewek itu benar-benar jatuh terjerembab di lantai kantin.

“ Liat apa? ” Darel kembali dengan nampan di tangannya lalu menata makanan di meja.

Cella menggeleng dan tertawa geli. “ Kamu jahat banget. Kasian tau ceweknya gajadi meluk cogan malah tiduran di lantai. ”

Darel ikut tertawa, “ Kalo aku nggak gitu nanti malah dikira ngasih harapan, kamu juga yang ngomel. ” nadanya bercanda tapi sukses membuat wajah Cella memerah.

Mata Cella melotot, “ Siapa bilang?! Aku nggak pernah ngomel, ya! ” bantah Cella.

Darel tertawa, “ Oh, ya? Terus yang kemarin lusa ngomelin aku karena ngasih tumpangan ke adek kelas itu siapa? ”

My Daisy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang