28

63.8K 6.1K 766
                                    



HAPPY READING!

Selasa, 08.25 wib.

Tiga bulan berlalu..

Saat ini Rania sedang mencatat materi yang ada di papan tulis, sesekali ia melirik ke arah Devan, Gilang, dan Heri yang sedang asik bercanda.

Rania kemudian menghela nafasnya, ia kembali mencatat materi.

"Heh! Devan, Gilang, Heri, jangan ngobrol!" ucap guru yang mengajar di kelas mereka.

Devan, Heri, dan Gilang memutar kedua bola matanya dengan malas, mereka kemudian mengubah posisinya menghadap depan.

Devan melirik ke arah Rania sekilas dengan sinis, ia kemudian beralih mencatat materi.

Istirahat, 09.05 wib.
       Rania melangkahkan kakinya keluar dari kelas, terlihat Aldo sudah berjalan menuju kelasnya.

"Kantin?" Aldo tersenyum sembari mengulurkan tangan kanannya.

Rania menganggukan kepalanya sembari menggenggam telapak tangan Aldo, "gas!"

Mereka kemudian berjalan menuju kantin.

-

Rania menikmati baksonya, dengan Aldo yang duduk di hadapannya sembari menatap wajah Rania.

Rania kemudian meminum es tehnya, ia beralih menatap Aldo sembari mengerutkan dahinya.

"Kenapa?"

Aldo hanya menggelengkan kepalanya, ia tersenyum.

"Senyum mulu, lama-lama gila lu."

"Kalo gue gila, lu masih mau?"

"Ogah," Rania terkekeh.

"Padahal masih mau," Aldo menaik-turunkan kedua alisnya.

"PD lu," Rania mencebikkan bibirnya.

Aldo kembali tersenyum. "Gimana nilainya?"

Rania menaikkan sebelah alisnya, "lumayan sih."

"Ntar malem belajar lagi?"

Rania menggelengkan kepalanya, "males ah. Kerjaannya belajar mulu," ucapnya.

"Kan biar pinter," Aldo mengerutkan dahinya.

"Minggu depan lagi," Rania menaikkan kedua alisnya.

"Gimana mau pinter coba," protes Aldo.

"Belajar ga seru," keluh Rania.

"Kalo ngerti seru," bantah Aldo.

"Iya kalo ngerti, kalo engga cape doang."

"Makanya kalo belajar yang bener," Aldo tersenyum.

"Ish," gumam Rania.

Tak sengaja Aldo melirik ke arah Devan dan beberapa temannya yang dari tadi melirik ke arah Rania, ia kemudian mengalihkan pandangannya.

"Ran," ucap Aldo.

"Hm," gumam Rania sembari mengunyah makanannya.

"Gimana sama sahabat lo?"

Rania mengerutkan dahinya, "siapa?"

Aldo melirik ke arah Devan sekilas, membuat Rania menaikkan sebelah alisnya.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang