36| Pengumuman Kelulusan [END]

Start bij het begin
                                    

Elang menoleh ke arah Naya, memegangi bahu Naya dan menatap Naya intens.

"Kamu mau kan nunggu aku selama enam tahun?" tanya Elang membuat mata Naya berkaca-kaca.

"Aku harus kuliah disana demi masa depan kamu dan anak-anak kita nanti" lanjut Elang.

Naya terdiam sejenak. Bagaimanapun ia tidak boleh egois, Elang harus melanjutkan pendidikannya.

Naya mengangguk membuat Elang bernafas lega. Elang pun memeluk Naya erat seraya mengusap-usap rambut Naya.

"Aku janji, setelah selesai kuliah aku langsung pulang nemuin kamu" bisik Elang lirih.

Jika Elang bisa memilih, ia lebih baik kuliah disini ketibang di Amerika. Tapi demi masa depannya nanti, Elang harus melanjutkan pendidikannya di Amerika.

"Kapan berangkatnya?" tanya Naya setelah Elang melepaskan pelukannya.

"Besok" lirih Elang.

"Be-besok?" tanya Naya tidak percaya, mengapa mendadak sekali?

"Iya, malam ini aku mau menghabiskan waktu berdua sama kamu" ucap Elang.

***

Saat ini Elang, Naya, beserta keluarga pun sedang berada di bandara. Mereka mengantar keberangkatan Elang menuju Amerika.

"ELANG!!! JANGAN PERGI" teriak Reza yang berlari menghampiri Elang. Bahkan Reza langsung menerjang tubuh Elang dengan pelukannya yang erat.

"Lepas!" titah Elang, ia benar-benar merasa sesak nafas akibat pelukan Reza yang sangat erat.

"Kalo lo pergi, nanti siapa yang bakalan nemenin gue mabar? Saga mana ngerti main ML" gerutu Reza membuat mereka tertawa.

"Ada Papi, mabar sama dia aja" balas Elang.

"Males, noob dia mah" ucap Reza santai, sontak Bima mendelik tajam ke arah Reza.

Saga menepuk bahu Elang pelan, "hati-hati" ucap Saga datar.

"Thanks" balas Elang.

Elang menatap ke arah Naya yang sedari tadi diam saja, bahkan Naya menundukkan kepalanya.

"Naya?" panggil Elang. Naya mendongakkan kepalanya, menatap Elang dengan mata berkaca-kaca.

Elang terkejut saat air mata Naya menetes, "hei, jangan nangis sayang" ucap Elang seraya menghapus air mata yang membasahi pipi Naya.

Naya memeluk Elang erat, "hiks... hati-hati disana. Hiks.. jaga diri baik-baik. Jangan lirik cewek lain hiks... Nanti aku colok mata kamu"

Elang terkekeh, mengapa Naya sangat menggemaskan? Ia jadi tidak rela bila meninggalkan Naya.

Elang melepaskan pelukan Naya, "Elang pamit, Naya jaga diri baik-baik. Jangan berdekatan dengan lelaki manapun, sampai kapanpun Naya cuma punya Elang. Jangan sedih, nanti Elang juga ikut sedih. Elang pasti bakalan telepon Naya setiap hari" ucap Elang lembut.

Naya mencoba tersenyum, ia tidak boleh sedih. Elang pun berpamitan kepada orang tua dan mertuanya. Tidak lupa juga Elang berpamitan kepada teman-temannya.

"Gue mohon, jaga Naya baik-baik" mohon Elang pada teman-temannya.

Reza mengangguk, "lo ga usah khawatir, kita bakalan jagain Naya selalu. Semangat ya bro, gue tunggu lo balik buat mabar sama gue lagi" ucap Reza.

Elang mengecup bibir Naya sekilas, "aku pamit, tunggu aku enam tahun lagi sayang"

Naya tersenyum, "aku bakalan nunggu, semangat!"

Elang menghela nafas panjang. Ia pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkan mereka. Naya menatap punggung Elang yang mulai menjauh, mulai sekarang ia harus terbiasa sendiri. Ia akan menunggu Elang selama enam tahun.

Jarak bukanlah sebuah alasan untuk menyerah, tetapi suatu alasan untuk berjuang agar tahu betapa manisnya sebuah pertemuan kelak.

-END-

Aku mengucapkan terimakasih banyak buat kalian yang sudah mengikuti cerita My Annoying Husband dari awal sampai akhir😭

APA KESAN DAN PESAN BUAT KALIAN UNTUK MY ANNOYING HUSBAND?

Pilih mana nih :
Extra Part?
Sequel?
Projek baru?

Jangan lupa untuk vote dan coment sebanyak-banyaknya, kalo perlu promosiin cerita My Annoying Husband ke temen-temen kalian ya!🤗

Untuk silent readers, semoga kalian dapet hidayah dari Allah buat vote dan coment cerita aku hehe😜

Terimakasih Guys!

MY ANNOYING HUSBAND [TAMAT]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu