Jungkook menggerakkan kepalanya. Lehernya terasa pegal manakala dia terus-menerus menunduk. Soal kali ini terbilang sulit daripada kemarin, membuatnya harus ekstra mencari jawaban dengan cara yang telah dia pelajari. Katanya nanti, bukan Hoseok atau Namjoon yang menjemputnya, melainkan Taehyung sendiri.
Tumben sekali pria itu mau menjemputnya. Taehyung adalah pria paling sibuk daripada yang lain, walaupun mereka memang sibuk sekali.
Lama berkutik dengan jawaban, akhirnya Jungkook dapat menyelesaikannya. Dia keluar terlebih dahulu dan setelahnya menyusul Yugyeom, kemudian Bambam, terakhir Chanyeong.
"Kau selalu menyelesaikan pertama." ujar Chanyeong ke arah Jungkook sembari merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. "Ujian ini benar-benar sulit."
"Benar. Sora Ssaem tidak memberikan materi itu. Dia melewatkannya." sahut Bambam.
"Sekarang otakku terasa panas." sahut Yugyeom memegang kepalanya.
"Aku juga. Aku merasa lapar." Jungkook menambahkan.
"Ayo kita cari sesuatu untuk mengganjal perut." tukas Bambam berjalan lebih dulu.
"Ikut!!!" Chanyeong berlari mengikuti Bambam.
"Ayo, Yugyeom." ajak Jungkook. Sementara Yugyeom hanya terdiam ketika Jungkook mulai melangkahkan kakinya mengejar langkah kedua sahabat mereka.
"Karena ini perintah, maka tolong awasi Jungkook selalu."
Yugyeom selalu mengingat apa yang telah didapatkan olehnya. Pria yang kemarin memintanya untuk berbicara empat mata, adalah pria yang mengenal Jungkook. Sangat mengenal Jungkook. Bahkan pria itu sudah bisa mengorek informasi pribadi Jungkook entah darimana. Yugyeom harap, Jungkook menaruh kepercayaan pada orang yang tepat.
"Yugyeom?"
Yugyeom terbuyar. Beberapa langkah dari dirinya berdiri, Jungkook berdiri dengan menatap wajahnya. "Y-ya. Ayo kita makan!" sahutnya langsung berlari dan merangkul bahu Jungkook.
♚♚♚
"Punya teman itu mengasyikkan, ya?" tanya Taehyung ketika Jungkook masuk ke dalam mobilnya dan baru saja duduk.
Jungkook melemparkan pandangan kaget. "Ah, iya..."
Taehyung mendengus. "Pantas saja. Aku sudah setengah jam menunggumu di sini. Panggilanku bahkan kau abaikan, pesanku bahkan kau biarkan."
"Maaf..." Jungkook berlirih.
"Tak apa. Itu duniamu. Asalkan jangan pernah mengabaikanku lagi. Apalagi sampai kau tidak memegang ponselmu." jelas Taehyung.
"Apakah aku harus bermain ponsel ketika bersama mereka?" tanya Jungkook.
"Bukan seperti ini, Jungkook. Maksudku, kau harus memberi jeda waktu untuk mengecek ponselmu. Barangkali ada panggilan mendesak, siapa yang tahu?" Taehyung melemparkan pertanyaan ke arah Jungkook.
Jungkook mengangguk. "Maaf, V." tukasnya.
Taehyung tak menggubris. Dia melajukan mobilnya menuju arah tujuan yang telah dia pikirkan. Kantornya.
.
.
.Ketika mobil terparkir, hal pertama yang membuat Jungkook takjub adalah perusahaan tempat Taehyung bekerja. Dia tak pernah tahu jika Taehyung adalah salah satu orang yang bekerja di sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLOODLUST ✔
Fanfiction[FINISH] ⚠️ TAEKOOK (VKOOK) FULL CHAPTER FOR SALE ONLY!!! Kisah tentang Taehyung Kim yang sangat haus akan darah, dimana siapapun mereka yang menyakitinya bahkan sampai menyentuh anggota keluarganya, maka tak akan segan si Harimau itu akan membunuh...