Kebakaran itu telah mengelilingi tubuh mereka. Dua anak kecil, dimana yang satu terjebak oleh reruntuhan bangunan yang sudah hangus sementara yang lain mencoba menyelamatkannya.
"Pegang tanganku. Kau harus bisa lepas!"
"Pergi! Apinya membesar."
"Tidak—"
"Pergi...jangan sampai kau terjebak."
Namun nahas, lantai yang dipijak oleh satu anak laki-laki itu mendadak rapuh yang membuat dirinya jatuh ke bawah melewati beberapa lantai hingga ke bawah tanah.
Ledakan tak terelakkan. Apartemen bernuansa elegan bintang tiga itu sudah tak ada wujudnya lagi. Kobaran api mampu dipadamkan setelah melewati lima jam lamanya dengan tujuh mobil pemadam kebakaran yang turun tangan menyelesaikan semua.
Dikabarkan, ada lima orang tewas yang hangus terbakar akibat terjebak oleh api yang melalap seluruh ruangan;
Dua orang wanita dewasa.
Satu pria paruh baya.
Satu remaja perempuan.
Dan bocah laki-laki berusia sembilan tahun.♚♚♚
Keringat dingin membasahi sekujur tubuh Taehyung yang kala itu baru sadar dari kritisnya. Sebenarnya tidak kritis, penulis hanya melebih-lebihkan saja.
Taehyung membuka matanya dengan air mata bersamaan jatuh membasahi pelipisnya. Mimpi buruk itu terasa sangat panjang dan selalu menghantuinya. Taehyung sudah berusaha melupakannya, akan tetapi semuanya sia-sia. Tidak akan ada yang bisa menghapus kenangan menyakitkan itu untuknya.
Perlahan, memorinya kembali pada sebuah tembakan yang sepertinya baru saja memekakkan telinganya.
Jungkook.
Kemana pria itu?
Taehyung segera bangkit, memastikan semuanya baik-baik saja. Atau tidak, dia harus berteriak kencang memanggil sekawanannya untuk menyelamatkannya dan memindahkannya ke markas paling aman. Namun, semuanya tak berarti manakala sosok Jungkook justru terlelap tidur di sampingnya dengan tangan menggenggam tangannya.
"Jungkook!" Taehyung mengguncang tubuh Jungkook begitu kuat, takut jika terjadi apa-apa dengan pria itu. "Jung!"
Tak ada respon. Taehyung benar-benar khawatir. "Jungkook! Jangan mati! Bangun! Ayo buka matamu!"
Jungkook yang kala itu sudah terlelap pulas dengan air liur yang menetes, perlahan menggeliat karena terusik. "V?"
Taehyung bernapas lega. Dia melihat Jungkook yang bangkit perlahan dengan mata setengah mengantuk dan juga air liur yang membasahi dagu. Taehyung segera memeluknya dengan kuat. "Jangan mati, Jungkook."
Jungkook menaikkan kedua alisnya. Mati? Siapa yang mati?
"V?"
"Mereka sudah diringkus, 'kan?"
Jungkook tambah tidak mengerti. "Mereka? Siapa? Diringkus?"
Taehyung melepaskan pelukannya. "Yang menembakmu!"
"Menembakku? Tidak ada yang menembakku, V. Lagipula ada apa dengan dirimu?" Jungkook balik bertanya, membuat Taehyung kebingungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLOODLUST ✔
Fanfiction[FINISH] ⚠️ TAEKOOK (VKOOK) FULL CHAPTER FOR SALE ONLY!!! Kisah tentang Taehyung Kim yang sangat haus akan darah, dimana siapapun mereka yang menyakitinya bahkan sampai menyentuh anggota keluarganya, maka tak akan segan si Harimau itu akan membunuh...