juara kedua

29 8 17
                                        

Aku cemburu pada angin. Ia menyentuh dan membelai rambutmu tanpa ijin. Sementara jemariku tuk sekadar terulur menepikan sehelai rambut ke telingamu saja sudah kau tolak mentah-mentah dengan dalih aku bukan siapa-siapamu.

Aku iri terhadap langit sore yang selalu kau tatap bersama doa-doa yang kau titip penuh harap. Kutanya padamu, apa yang kau titip lewat langit sore kepada Tuhan?

"Hanya sebuah keinginan untuk menjadi satu-satunya."

Seperti katamu, seorang bajingan tetaplah bajingan. Sudah tahu aku ini seorang bajingan tanpa pembelaan diri, tapi mengapa kau masih berharap menjadi satu-satunya di hati seorang bajingan?

"Kita ini sebenarnya apa sih?"

Kita adalah sebuah pelik yang aku ciptakan. Andai saja waktu itu kau tidak melihat senyuman mautku, kau tak akan terjebak dalam serba salah yang kini ada. Menunggu tuk menjadi satu-satunya, atau bertahan sebagai juara kedua.

Engkau tetaplah seorang wanita yang kudamba, meski hal menyakitkan yang kudengar darimu adalah pengakuanmu sebagai juara kedua.

Pada jemarimu yang masih tertahankan untuk tidak menggenggam di celah jemariku, terucap maaf dariku yang telah memberi harap. Terucap maaf dariku yang berani menempatkanmu sebagai juara kesatu, tetapi tidak kusudahi ikatan bersama kekasihku yang cantik itu.

Aku tidak akan memintamu untuk melupa. Aku tidak akan memintamu untuk menyudahi yang kau rasa. Aku tetap akan menjadi apa yang engkau inginkan, kecuali untuk menjadikanmu sebagai satu-satunya.

- Sore Shofi

***

Halo!

Akhirnya ada ide lagi buat puisi baru :') Btw ini judulnya Juara Kedua dan temanya (sangat jelas ya, kali ini nggak terlalu berat untuk dimengerti kayaknya, hehe) Tentang seorang wanita yang mencintai kekasih orang lain dan ia berharap untuk menjadi satu-satunya di hati lelaki itu. Sementara sang lelaki nggak bisa untuk menjadikan wanita itu sebagai satu-satunya, karena ia juga mempunyai seorang wanita yang teramat ia cintai. Si lelaki ini berani menempatkan wanita juara kedua ini sebagai juara kesatu di hatinya, tapi ia tetap nggak bisa mengakhiri hubungan dengan si wanitanya. Sakit gak sih :') tapi ya itu risikonya dari mencintai seseorang yang hatinya udah dimiliki orang lain :)

Gimana nih menurut kalian?

Eh iya! Aku mau ngucapin makasih ya! Buat kalian yang sampai sekarang masih baca tulisan aku 😊 Semoga kalian selalu sehat ya, walaupun dalam keadaan pandemi seperti ini❤

Kalau mau baca tulisan-tulisanku di instagram boleh dikunjungi di @soreshofi
Jangan lupa difollow ya 😉

See you!

Sapa Aku dalam Gamang (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang