20. Sedih sekaligus senang

196 32 25
                                    

Btw makasih ya udah baca sampai sekarang

Happy reading



"SERIUS, ANDA TIDAK LAGI BERCANDA KAN!!?"

Itu barusan suara mang Ujang, hampir saja aku tersedak saat meneguk susu. "Mang Ujang kenapa terik-teriknya ya, biasanya juga ngga pernah."

"Non." Nah itu mang Ujang

"Ada apa mang?" Tanya ku lalu beralih berdiri,

"Barusan mamang dapat telpon dari pihak berwajib..." Pria itu menggantungkan ucapannya

Raut wajah mang Ujang terlihat panik, siapa yang melakukan kesalahan hingga berurusan dengan polisi

Papi? Ngga mungkin

"Siapa mang?" Tanya ku panik sendiri

"Itu neng... Astaga neng ini kabar baik atau buruk ya neng?" Ujar pria itu malah berbalik bertanya pada ku

"Maksud mang Ujang apa?

"Nyonya Enjel...." Mang Ujang membisikan ke telinga ku. "Nyonya Enjel digerebek disalah satu hotel bersama seorang pria, entah nasibnya yang miris atau sudah kebetulan, wanita itu digerebek polisi dan dibawa ke kantor polisi."

"APA?" Aku sangat-sangat kaget sejurus kemudian tangan ku terangkat menutup mulut rapat-rapat, kepala ku menggeleng cepat semesta sungguh tak bisa terduga.

Mata ku beralih memandang dekorasi yang sudah hampir sempurna ini, "semoga semesta berpihak pada ku."

"Mang acara pernikahannya... bakalan dibatalin?"

Mang Ujang seketika menggelengkan kepalanya

***

Hari ini aku sedih sekaligus senang.

Pagi yang cerah, mungkin pesta pernikahan papi dan wanita yang bernama Enjel itu tak akan terjadi.

Dari tadi papi  sedih dan terlihat sama sekali tak percaya atas kejadian itu, bahkan aku mendengar bahwa dia berniat menyewa hakim untuk menyelidiki kebenaran itu.

Mungkin papi sangat mencintai wanita yang bernama Enjel itu. Papi masih bersedih dan mempercayai wanita itu hingga kini.

Sungguh tak tau bagaimana jalan pikiran pria itu, sudah jelas-jelas wanita yang bernama Enjel itu melakukan suatu hal yang keji, tapi... lihatlah bahkan papi tak percaya atas tudingan yang menyeret Enjel ke kantor polisi.

Kata mang Ujang tente Ejel itu orang yang ramah, bahkan pernah berteman dengan mami saat sd dulu, entahlah percaya atau tidak.

"Mang semoga acaranya ngga jadi ya mang." Ucap ku tersenyum pada mang Ujang

"Iya neng." Jawab mang Ujang, aku masih tersenyum lalu langsung menaiki mobil yang dikemudikan oleh mang Ujang

_

"Hai Vio."

"Hai juga Friend." Balas Vio

Aku duduk di bangku lalu langsung mengeluarkan buku novel yang ku beli kemaren. Cuma mengisi waktu senggang seraya menanti kedatangan guru yang mengajar.

"Mau dengar berita terhot ngga, semua murid di Galaksi pada ceritain semua."

"ngomongin orang? terimakasih aku masih menjadi manusia yang baik dam berbudi santun."

Memeluk Rindu [TAMAT] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang