🍁 23 🍁

18K 2.8K 309
                                    

Cung yang bucinnya Giandra?

yang bucinnya Pijar?

yang baca maraton siapa hayo?

Ato mau jadi buciinnya Janaka?

wkwkwkkwkwkwkwkk

Satu kesimpulan. Suri cuma menerka-nerka status Giandra saat awal mereka nikah. karena emang dasar pernikahan mereka ini hanya berlandaskan nafsu belaka, jadi Suri memilih nggak mau tau apapun soal Giandra lebih banyak. toh cepat atau lambat mereka bakalan berpisah.

Ngono, gaes. jik onok sing bingung?

wkwkwkkwkwkwkkw

cuz lah dibaca.

**************

Hanya beberapa meter saja dari wanita yang sedang kerepotan dengan plastik belanjaannya, tapi Vanila teramat ingin mengampirinya dan mencabik-cabik wanita berambut sebahu itu.

Maysuri.

Vanila mengeja nama itu dengan nada sarat kebencian dan amarah yang menggelegak ke seluruh sendi-sendinya, tatapan kebencian saja sepertinya tak kan pernah cukup menjabarkan rasa sakit hatinya.

Dari kejauhan Vanila menilai tampilan fisik Suri. Tidak ada dada besar seperti melon, pun make up menor beserta baju yang glamor kekurangaan bahan. Wanita itu hanya menggunakan celana pendek selutut berwarna khaki dengan kaos oblong dan sling bag kecil, bukan tipe-tipe wanita simpanan yang selama ini Vanila liat dan bayangkan.

Suri memang terlihat lebih dewasa daripada umurnya yang baru menginjak dua puluh dua tahun. Apakah Giandra menyukai wanita dewasa? Sedangkan dirinya masih terlihat seperti anak kuliahan, padahal jika ditelisik dandanannya dengan Suri hampir serupa. lalu kenapa Giandra lebih tertarik dengan Suri, tapi bukan dirinya.

Sialan!

Mencengkram kuat kemudi, Vanila mencoba mengurai gemuruh di dalam dada seraya memejamkan mata. Berharap hal itu sedikit menetralisir amarahnya, tapi sayangnya melihat Suri tersenyum semringah membuat kemarahan Vanila kembali mencuat.

Ia tak mau wanita tersenyum bahagia, sedangkan dirinya harus menangis pedih.

Niat untuk memberikan pelajaran pada Suri sudah ada sedari ia berangkat dari rumah. Mendengar penuturan detektif yang ia sewa jika saat ini Maysuri ada di mall ini membuat Vanila bergegas menyusulnya, dan melihat bagaimana rupa Suri. Untuk sesaat Vanila memang merasa minder. Wanita itu ... mempunyai kharisma tersendiri. Kecantikan alaminya bersanding dengan keangkuhan dan keanggunan, membuat siapa saja yang menatap Maysuri berdecak kagum.

Lalu kini niatan itu kembali hadir. Menggerakkan rem tangannya, Vanila berniat menekan pedal gasnya namun terhenti kala ada mobil Porcshe yang tiba-tiba memotong jalannya dan berhenti tepat di depan simpanan suaminya.

Mata Vanila terbeliak tak percaya menatap kedua insan yang tengah tertawa mesra, dengan tangan Suri yang bebas bergelayut manja di lengan sang lelaki berpakaian necis. Bahkan pria itu tak segan menunjukkan kemesraannya dengan mendaratkan kecupan di kening, membuat Vanila mendengus jijik.

Ternyata simpanan tetaplah wanita penggoda. Tidak peduli jika sudah mengambil hak milik orang lain, mereka tetap akan mencari mangsa baru yang mungkin jauh lebih kaya dari yang sekarang. Alih-alih pergi, Vanila justru menggambil beberapa foto dari kamera ponselnya dengan seringaian penuh kemenangan.

Seakan mendapatkan jackpot, kejadian di depannya tadi sedikit memberi angin segar dan harapan untuknya. Ia tidak akan pernah mengalah pada rumah tangganya dan Giandra. secepatnya ia akan menendang wanita gila harta itu dari kehidupan suaminya.

Cinta AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang