Taeyong menaruh cangkir kopi diatas meja Jaehyun. Jaehyun yang sedang menandatangani beberapa berkas sedikit melirik Taeyong.

"Hari ini hari terakhir Irene mengajarimu kan, Lee?" ucap Jaehyun tanpa melihat kearah Taeyong.

Mendengar Bosnya berbicara, Taeyong dengan cepat menoleh dan tersenyum. "Iya Presdir, hari ini hari terakhir."

Jaehyun menghentikan kegiatannya dan menyandarkan dirinya dikursi, lalu mengalihkan sepenuhnya atensinya kepada Taeyong.

"Apa kau sudah menguasainya semuanya?" tanya Jaehyun menatap wajah cantik Taeyong.

"Sudah Presdir. Saya sudah menguasai semuanya."

"Bagus, bekerja keraslah."

Taeyong mengangguk, "Baik, Presdir."

"Kembali keruanganmu."

"Baik, Presdir." Taeyong melangkah untuk menuju ruangannya, saat tangannya menggapai gagang pintu. Taeyong berhenti sejenak, lalu berbalik kearah Jaehyun. Jaehyun menatapnya bingung.

"Ada apa?" tanya Jaehyun. Taeyong menatap Jaehyun dan cangkir kopi bergantian.

"Jangan terlalu banyak meminum kopi, Presdir. Tak baik untuk kesehatan Anda." lalu dengan cepat Taeyong membuka pintu ruangannya dan masuk kedalam. Meninggalkan Jaehyun yang cengo karena Taeyong berbicara dengan cepat.

Cukup lama Jaehyun memahami perkataan Taeyong, saat sudah sadar apa yang Taeyong katakan. Jaehyun menahan senyumnya. Ah dia gemas dengan Taeyong!

"Ekhem. Dia perhatian denganku." ucap Jaehyun dengan pelan sambil menahan senyumnya.

*****

"Nah kita sudah selesai sampai disini, Taeyong." ucap Irene dengan puas.

"Wahhh, akhirnya. Tak kusangka pekerjaan kantoran sebanyak ini." Taeyong terkekeh pelan sembari membereskan berkas-berkas yang bertumpukan disana.

"Kau hebat Taeyong! Dalam waktu satu minggu kau bisa menguasai semuanya. Biasanya orang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mempelajari ini semua." Irene merasa bangga kepada Taeyong, meski dia tidak mempunyai pengalaman sama sekali. Tapi dia cukup pintar memahami semuanya.

"Ah, tidak. Semua ini juga berkat bantuanmu, Noona." ucap Taeyong malu.

Irene berdecak, "Aku hanya menjelaskan sedikit, jangan merendah seperti itu."

Mereka tertawa bersama, dan berbincang satu sama lain menghabiskan waktu yang ada. Tak terasa sudah jam 4 sore. Waktunya pulang.

"Sudah jam 4 sore, Taeyong. Ayo pulang." ucap Irene setelah melihat jam dipergelangan tangannya.

"Ayo, Noona."

"Mau ikut denganku? Aku bisa mengantarmu." ucap Irene. Taeyong menggelengkan kepalanya.

"Terimakasih, Noona. Aku sendiri saja." Taeyong tersenyum kepada Irene.

"Baiklah, aku duluan ya. Sampai bertemu besok."

"Sampai bertemu besok juga, Noona. Hati-hati dijalan." Taeyong membalas lambaian tangan Irene.

Setelah Irene menghilang dari ruangannya, Taeyong membersihkan ruangannya. Membereskan benda yang dilihat matanya berantakan. Taeyong orang yang sangat rapi, dia tidak akan membiarkan benda yang terlihat berantakan dimatanya.

TOK TOK

Terdengar ketukan pintu diujung yang menghubungkan ruangannya dengan ruangan Jaehyun. Taeyong membelalakkan matanya dan dengan cepat berlari kearah pintu untuk membukakan pintu untuk Jaehyun.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Where stories live. Discover now