Chapter 15

458 39 5
                                        

Happy start
_

_______________________

Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah ditanya 10 kali oleh 10 orang pembesar Khawarij dengan 1 pertanyaan yang sama  " Mana yang lebih utama,ilmu atau harta? ". Salah satu jawaban beliau adalah " Ilmu itu lebih utama daripada harta. Karena apabila engkau belanjakan hartamu,ia akan berkurang. Sedangkan ilmu,apabila engkau belanjakan(bagi-bagikan) ia akan bertambah

🍁 Before My Memory Lost 🍁

Karya : tilla_azzhr

Pagi ini,aku membuka mata untuk melihat dunia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini,aku membuka mata untuk melihat dunia. Di depanku,sudah ada seorang pangeran yang memberikan senyumannya yang manis ke arahku,dia Ardi. Aku pernah terbangun dari tidurku dan dihangatkan oleh mentari yang bersinar,namun sekarang digantikan oleh sebuah pelukan hangat darinya.

" Pagi bidadari ku " ucap Ardi sambil mencium keningku,dan ku balas dengan senyuman juga. Hari ini ialah hari ke2 aku tidur dengan pasangan halal ku, walaupun sudah halal,kadang dia membuat ku kesal juga.

Sehabis melakukan rutinitas pagi,Ardi pergi berolahraga bersama Abi,Bang Rasyid,Bang Rizwan dan juga Arsyad. Disamping kesibukannya menjadi seorang CEO, Ardi tetap rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan nya. Sedangkan yang perempuan termasuk aku,menyiapkan masakan untuk dimakan bersama nantinya. Aku memotong sayuran untuk dimasukkan ke dalam sup nantinya. Tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perutku. Tebak aja dia siapa jikalau bukan ulah Arsyad, menyebalkan! Ku pikir itu Ardi.

" Lepas Syad! " Titah ku, Arsyad langsung melepaskan pelukannya namun ada tangan yang melingkar lagi,bosan sudah. Aku langsung membalikkan badanku dan bersiap-siap memukul Arsyad

" Arsyad! Kakak bilang le- " aku terkejut,bukan Arsyad yang melakukannya,tapi suamiku. Menyebalkan sekali dia masih pagi, Arsyad yang duduk di meja makan bersama kedua abangku hanya tertawa

" Kenapa hm,gaboleh galak sama adik nya dong " kata Ardi yang terus mengeratkan pelukannya. Apa dia tidak malu ada keluargaku di ruang makan ini?
Aku langsung melepaskan kedua tangannya yang melingkar di perutku.

" Mas mandi sana " ucapku sambil berbalik memotong sayuran,tapi ku lihat Ardi tidak bergerak sedikitpun! Apa dia tuli? Aku melepaskan celemek dan melepas pisau yang ku pegang,aku menarik tangan Ardi menuju kamar ku,dia hanya menurut. Aku seperti menarik anak kecil yang susah diatur. Setelah sampai di kamar,aku menyiapkan handuk,pakaian dan juga air untuk dia berendam nantinya.
" Mandi gih,airnya udah siap,handuk juga udah sama pakaiannya di atas kasur,Aca mau bantu masak-masak lagi " kataku hendak keluar namun lenganku ditarik oleh Ardi dan dia kembali memelukku.

Aku berusaha melepaskan pelukannya karena tenaganya terlalu besar dibandingkan denganku " Mas,lepasin dong,mas tu belum mandi! Bau tau,tuh liat bajunya basah karena keringet, mandi sana iiiii " rengek ku. Bukannya langsung mandi,Ardi malah melepaskan kaosnya dan diperlihatkan nya tubuhnya yang sixpack ke arahku " Udah lepas baju,peluk lagi dong " ucapnya sambil merentangkan tangan. Aku geram sendiri,hendak memukul tapi dia suamiku,kalau di diamkan akan terus-menerus begini.

Before My Memory Lost [END]Where stories live. Discover now