0.6.

1.8K 353 168
                                    

Setelah mendapat kotak aneh dengan isi yang juga aneh itu, ke-12 namja tersebut memilih untuk kembali pulang ke kost setelah memakan kimchi.

Mood mereka semua benar-benar lenyap seketika saat mendapat surat itu.

Setibanya di kost, mereka semua langsung duduk di atas karpet yang berada di ruang tengah.

"Punggung gue kok masih sakit ya?" Ujar Soobin memberitahu.

"Yaelah, Bin. Dapat lukanya kan kemarin, kok sekarang dikeluhin sih! Ya jelas masih sakitlah!" Sahut Taehyung.

"Hehe, gue baru pertama ini ketusuk pisau hyung, dulu-dulu nggak pernah sama sekali. Makanya gue tanya-tanya ini wajar apa nggak." Soobin menjelaskan.

"Wajar, Bin. Oiya, Bin! Ikut gue yuk!" Ujar Jungkook seraya menarik tangan Soobin.

"Ke mana, hyung?" Tanya Soobin.

"Ke kamar gue! Berdua aja!" Jawab Jungkook.

"Eh, hyung! Katanya gak boleh cuma berdua." Ujar Soobin mengingatkan pesan Namjoon.

"Iya sih, Bin. Tapi kan ini cuma di kost, lagian juga kalau malam kita tidur cuma berdua sama temen sekamar." Ucap Jungkook.

Soobin menatap teman-temannya, setelah mendapatkan persetujuan, lelaki tinggi itu pun mengikuti langkah Jungkook yang berjalan menuju ke kamarnya.

"Ada apa, hyung? Kok cuma ngajak gue?" Tanya Soobin setelah kedua lelaki itu sudah berada di dalam kamar Jungkook.

"Bin, kalau gue boleh jujur, cuma lo satu-satunya anak kost yang gak pernah gue curigai. Entah kenapa menurut gue lo bukan pelakunya! Lo bener-bener bisa nunjukin kalau lo itu bukan pelakunya." Ungkap Jungkook.

"Ah, hyung. Makasih udah bisa percaya sama gue." Soobin tersenyum manis, menampakkan kedua lesung pipinya yang indah itu.

"Jadi, gue harap untuk beberapa waktu ke depan, lo mau nemenin gue setiap saat. Cuma lo yang bisa gue percaya, Bin. Gue mau kedepannya kita jadi lebih akrab, jadi lebih deket. Dan, gue mau lo selalu di sisi gue. Bisa?" Tanya Jungkook seraya memegang kedua tangan Soobin memohon.

Soobin yang mendapat perlakuan seperti itu hanya dapat menatap Jungkook tak percaya.

"Aduh, hyung." Soobin menarik tangannya dari genggaman Jungkook.

"Kenapa, Bin? Lo gak mau ya?" Jungkook menatap Soobin serius.

"Eh, bukan seperti itu, hyung. Maksud gue jangan berlebihan gini. Gak usah sampai mohon-mohon ke gue kayak gitu. Gak enak guenya. Kalau Jungkook hyung mau lebih deket sama gue, pasti gue mau kok." Jawab Soobin.

"Oh iya, lo ada tugas sekolah gak? Kita kerjain bareng-bareng gimana?" Jungkook menawarkan.

"Oh iya hyung. Ada, sebentar gue ambil dulu." Ujar Soobin lalu melenggang pergi ke kamarnya.

Saat melewati ruang tengah, keadaan sudah lengang.

Ah, mungkin semua sudah kembali ke kamar. Pikir Soobin.

Lelaki itu lanjut jalan ke kamar untuk mengambil buku tugasnya tanpa memikirkan lebih lanjut kekosongan di ruang tengah.

Setelah menemukan buku yang ia cari, Soobin kembali ke kamar Jungkook dengan sedikit tergesa.

"Gak usah buru-buru juga, Bin. Gue gak kemana-mana, kok." Ujar Jungkook saat melihat Soobin yang nafasnya tersengal-sengal.

Soobin hanya tersenyum.

"Oiya hyung, kok ruang tengah udah sepi ya? Pada kemana ya yang lain?" Tanya Soobin.

"Udah tidur kali, kan udah jam tidur siang. Atau kalau nggak ya ngerjain tugas kayak kita. Seokjin hyung dan Yoongi hyung mungkin juga sudah pergi bekerja!" Jawab Jungkook.

Do or Die | BTS TXT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang