"Kenapa? Mau jelasin sesuatu?" Tanya Lia sinis."Lia, bentar.. lo salah paham" jawab Aisha dengan khawatir.
Lia mendecih.
"Salah paham kenapa? Gue belum bilang apa-apa kan?"
Mendengar itu Aisha langsung terdiam, ia sudah tidak bisa menjawab Lia lagi. Apalagi tatapan tajam Lia yang mengintimidasi.
Lia menyilangkan tangannya lalu mendekati Aisha, melihat itu Aisha refleks mundur."Salah lo main-main sama gue Aisha.." ucap Lia.
Aisha lagi-lagi menggeleng.
"Lia.. please gue bisa jelasin, lo beneran salah paham."
Lia mengangkat tangannya seolah ingin menampar Aisha dan membuat perempuan di depannya itu memejamkan mata karena takut dengan apa yang akan terjadi.
"Udah lama gue ga nampar orang.. tenang aja.. gue akan nampar lo setelah Soobin tau semuanya" ucap Lia lalu mendorong pelan bahu Aisha.
Aisha meringis. Karena sudah terlalu marah, Lia memutuskan untuk pergi duluan, saat mau keluar Lia sengaja menyenggol tubuh Aisha hingga gadis itu terhuyung.
"Duhh.. gawat!!" Gumam Aisha.
Lia mendekati Soobin yang ternyata udah duduk manis nungguin dia. Sampai di meja, Lia disambut tatapan kesal Soobin.
"Lama banget" ucap Soobin.
"Ya maaf, eh bin.. ada yang mau gue omongin" ucap Lia serius.
"Nanti aja ya? Makan dulu" kata Soobin memelas.
Lia berdecak.
"Penting tau!"
Akhirnya mau tidak mau Soobin menurut, ia lalu meraih lemon tea dan meminumnya.
"Soobin.. gue udah nemu siapa pelakunya"
Soobin langsung meletakkan lemon tea yang sedang dia minum lalu menatap Lia dengan serius.
"Serius? Siapa?" Tanya Soobin.
Setelah itu dia kembali meminum lemon tea nya karena entah kenapa dia haus banget. Lia menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Soobin.
"Aisha, temen lo"
Soobin langsung tersedak. Melihat itu Lia dengan cepat memberikan tissue untuk cowoknya. Setelah baikan Soobin langsung menatap Lia dengan bingung sekaligus kaget.
"Lii.. jangan marah ya, tapi gue kenal baik sama Aisha. Dia bukan tipe orang yang bisa berbuat seburuk itu. Bahkan gue ceritain tentang ini sama dia dan dia mau bantu juga" ucap Soobin.
"Gue tau lo ga bakal percaya, tapi tadi gue denger sendiri dia telponan sama orang yang gue yakin itu yang bantu dia. Dan orang itu pasti ngikutin kita kemana-mana. Siapa yang tau kan niatnya dia gimana?"
Soobin mengusap wajahnya dengan kasar. Dia sangat yakin bukan Aisha orangnya, Aisha itu orangnya penakut, masa iya dia bisa berani ngelakuin hal seperti yang Lia duga.
"Yaudah kalau lo ga percaya, gaapa. Tapi gue udah yakin dia orangnya" ucap Lia kesal.
Soobin lagi-lagi hanya bisa menghela nafasnya. Lia pasti kesel karena Soobin ga percaya sama dia. Soobin cuma gamau nuduh tanpa bukti kuat apalagi ini Aisha, sahabatnya dia.
Setelah selesai makan, Lia langsung ngajakin Soobin pulang. Dia mau kasi tau Yeji sama Chaeyeon tentang apa yang baru aja dia temukan.
"Soobin! Lia!"
Mereka berdua menoleh dan melihat Aisha yang berlari ke arah mereka dengan cowok di belakangnya. Melihat itu Lia langsung tersenyum sinis.
"Lia.. aku harap kamu ga mikir macem-macem dulu" ucap Aisha memelas.
