Part 22 || Malam Yang Indah

7.8K 1K 98
                                    

Jangan lupa follow Unianhar, vote, komentar dan share ke teman-teman kalian ya 😎😘😳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow Unianhar, vote, komentar dan share ke teman-teman kalian ya 😎😘😳

----------------------------

Instagram : madeby.unianhar

-----------------------------

Jessie mengira jalan yang Saka maksud adalah menghabiskan waktu bersama disuatu tempat, seperti kafe, mal atau ke pantai Indah Kapuk. Faktanya pria itu membawanya menghadiri anniversary pernikahan direktur rumah sakitnya. Harusnya ia curiga saat pria itu membawanya ke salon dan memilihkan gaun sepasang dengan jas yang akan dikenakan.

Selain Saka dan pemilik acara, Jessie tidak mengenal siapa-siapa di sana. Sempat beberapa ibu-ibu mendekatinya. Karena tidak nyaman ia pun mengundurkan diri dari perkumpulan ibu-ibu kepo itu, kemudian memilih mencari minuman lantaran tenggorakannya kering.

Pestanya diadakan di hotel Thomas, tidak terlalu ramai sebab yang datang hanya keluarga dan rekan kerja yang diundang.

Jessie meletakkan tas di salah satu meja berisi minuman yang ditata oleh pelayan. Meraih segelas minuman, lalu matanya mengedarkan mencari sosok yang meninggalkannya setengah jam yang lalu.

Pandangannya terhenti setelah menangkap sosok yang dicarinya. Pria itu mengobrol bersama pemilik acara dan tiga orang lainnya. Mereka adalah dokter di rumah sakit Thomas.

Selain dokter, Saka juga merupakan pemilik rumah sakit jadi itu sebabnya orang-orang memberi perlakuan istimewa padanya. Jessie yang datang dengannya disambut sangat ramah dan diperlakukan sangat baik.

Wanita itu meneguk minumannya. Rasanya pahit, asam dan manis. Begitu asing di lidah. Alih-alih berhenti ia kembali meminumnya sampai lima gelas. Andai saja kepalanya tidak pusing ia akan mencemot gelas ke-enamnya.

Sekelilingnya berputar, orang-orang terlihat sama dan kepalanya terasa berat. Ia tidak enak badan. Sebaiknya ia mencari Saka meminta izin untuk pulang lebih dulu.

Ia menyambar handbag-nya lalu melangkah sempoyong mencari Saka dengan setengah sadar. Sesekali menabrak orang di hadapannya. Ia pun meminta maaf kemudian kembali mencari pria yang sangat dihafal perawakannya.

Lama mengenal tentunya ia hafal, bukan? Semuanya ia hafal. Mulai dari makanan kesukaan, warna kesukaan, hobi, ukuran sepatu, baju bahkan celananya. Semua ia hafal sampai rasanya jadi gila.

Jessie pun berhenti melangkah saat sosok yang dicari berdiri tidak jauh darinya. Ia tersenyum namun dalam sepersekian detik senyuman itu lenyap, wajahnya ditekuk sebal.

SHOW ME (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang