.
.
.

"Lee Taeyong!"

Taeyong menoleh mendengar namanya dipanggil oleh suara yang familiar. "Dokter Johnny..." Sapanya balik sambil tersenyum tipis.

"Habis menyusui Mark ya?"

Taeyong mengangguk menanggapi pertanyaan Johnny. Dokter kandungan itu memang sudah mendengar kondisi Mark dari Doyoung. "Jeno bersama abeojinya?"

"Ya, sama neneknya juga. Tadi pagi ibu Jaehyun datang."

"Mau langsung pulang setelah ini?"

"Hu-um... Takut stok ASI untuk Jeno habis."

"Kau sendiri sudah makan?"

Untuk pertanyaan yang ini Taeyong menggeleng. Johnny berdecak. "Bagaimana mau menyusui kalau kau sendiri tidak makan dengan benar? Ayo ikut denganku. Aku punya satu lagi kupon makan di kantin. Kantin Yulje yang terbaik kalau urusan makanan."

"Eh, tapi aku..."

"Sudah ikut saja."

Dan di sinilah Taeyong berakhir, di kantin khusus dokter rumah sakit Yulje. Tentu saja ia bisa di sana karena bersama dengan Johnny, menikmati makanan kantin yang enak dan sehat.

"Dokter Doyoung sedang ada operasi ya?" Taeyong bertanya karena chatnya sejak tadi tak dibalas oleh Doyoung.

"Hu-um. Operasi darurat. Pasien usia kandungan 30 minggu tapi tiba-tiba mengalami plasenta lepas."

Taeyong bergidik mendengar jawaban Johnny. "Ibu dan bayinya akan selamat kan?"

"Kalau dokter Doyoung yang menangani, aku percaya. Dia yang terbaik di sini. Kau beruntung ditangani dua dokter obgyn terbaik di Yulje. Dokter Doyoung dan...aku." Sahut Johnny sambil menunjuk dirinya sendiri.

Taeyong tertawa kecil mendengar kepercayaan diri Johnny yang begitu tinggi. "Ya, ya, si kembar bisa lahir dengan selamat berkat kalian."

"Tentu saja."

Taeyong dan Johnny menghabiskan sisa makanan mereka dalam diam. Sampai Johnny yang menyeletuk tiba-tiba. "Kau tahu tipenya dokter Doyoung seperti apa?"

"Huh?"

"Kau kan temannya. Mungkin tahu sesuatu."

"Tipe... pasangan maksudnya?"

Johnny mengangguk. Taeyong mencium bau-bau sesuatu di antara dua dokter kandungan ini.

"Tunggu, untuk apa kau menanyai tipenya dokter Doyoung? Kudengar kau sudah bertunangan?"

Johnny menggaruk dahinya yang tidak gatal. "Kau keberatan tidak kalau mendengar curhatanku sebentar?"

"Coba kudengarkan."

....

"Terima kasih sudah mendengarkanku, Lee Taeyong. Terima kasih juga tips-nya. Titip salam pada Jaehyun ya~"

Johnny dan Taeyong berpisah jalan setelah keluar dari kantin. Sesi curhat dadakan mereka memang tidak berlangsung lama karena Taeyong buru-buru ingin pulang. Tapi Johnny sudah cukup puas dan merasa tertolong.

"Ya, semoga berhasil dokter. Fighting!"

.
.
.

"Akhirnya kau pulang juga..."

"Ada apa?"

"ASInya habis dan Jeno tidak mau minum susu formula."

Taeyong menghela napas pelan. "Sini, berikan padaku." Ia membuka sedikit bajunya dan mulai menyusui Jeno.

OURS [JaeYong version]Место, где живут истории. Откройте их для себя