Bab 1

10.6K 1.1K 320
                                    

Jangan pusingkan rencana Allah tentang jodoh yang belum datang, karena Allah lebih tahu kapan waktu terbaik bagimu untuk berjodoh.

- Kapan Nikah? -

@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

Hari ini matahari bersinar sangat cerah. Padahal, pada hari-hari sebelumnya, hujan kerap turun membasahi daerah kota Jakarta. Namun pada hari ini, matahari bersinar dengan hangat, begitu pula semua hal yang ada di sekitar seorang gadis berusia dua puluh tujuh tahun. Gadis itu bernama lengkap Astri Wulandari. Seorang perantau berasal dari Bandung yang tengah bekerja menjadi sekretaris di sebuah perusahaan terbesar di Jakarta. Dia tinggal di sebuah apartemen yang cukup mewah berkat kerja kerasnya selama enam tahun bekerja di perusahaan tersebut.

Astri membuka jendela kamarnya, kemudian berjalan menuju balkon dan menghirup udara segar di pagi hari ini. Tampak langit biru nan cerah, gedung-gedung pencakar langit pun terlihat sangat indah. Sinar mentari terasa hangat menyentuh kulitnya dan dia benar-benar menikmatinya.

Satu hal yang paling Astri dambakan di setiap paginya adalah ketika dia membuka mata, dia melihat seorang lelaki tampan terbaring tidur di sampingnya. Namun, sayangnya sampai di usianya yang ke-27 tahun dia masih berstatus jomlo. Banyak sekali lelaki yang ingin mendekatinya, tetapi Astri belum menemukan sosok laki-laki yang sesuai dambaanya.

Wajah Astri sangat cantik. Hidung mancung, bibirnya tipis berwarna merah jambu, pipinya tirus, bulu matanya lentik, tingginya 170 cm dan berat badannya pun ideal. Astri nyaris sempurna fisiknya. Namun sayangnya dia berwatak keras kepala dan pemilih dalam memilih pasangan. Kebanyakan lelaki yang mendekati Astri tidak serius, mereka hanya berani mengajaknya pacaran tidak ada yang berani untuk mengajaknya menikah. Tak jarang Astri menolak beberapa pria yang mengajaknya berpacaran. 

Terdengar dering handphone-nya berbunyi, Astri langsung mengambil gawai tersebut yang berada di atas nakas. Tertera nama Elsa, sahabat sekaligus teman kerja. Lantas dia segera mengangkatnya. 

"Assalamualaikum Tri...."

"Waalaikumussalam, ada apa El?"

"Lo, inget, kan, hari ini acara nikahannya si Meta sama si Dimas?"

"Iya, gue, inget, tenang aja gue bakalan datang."

"Gue sama nak-anak kantor bakalan kesana pukul sepuluh, mau nyaksiin akadnya. Lo jangan sampai telat."

"Iya, nggak bakalan."

Terdengar suara anak kecil menangis. Astri sedikit menjauhkan gawainya itu dari telinganya.

"Aduh, Tio! Mama, kan, udah bilang kalau mau pup bilang sama Mama! Heuh...."

Suara tangisan anak kecil itu semakin nyaring.

"Tri, udah dulu, anak gue boker di celana. Assalamualaikum."

Astri terkekeh. "Waalaikumussalam."

Setelah panggilan itu berakhir, Astri meraih foto dalam pigura. Foto itu merupakan foto dirinya beserta tiga teman kerjanya yang sudah ia anggap sebagai sahabat yakni Elsa, Tiara dan Meta.  Dia tersenyum sembari meraba foto tersebut. Kini satu persatu temannya sudah sold out alias sudah berumah tangga. Elsa yang pertama kali menikah di usia ke 22 tahun, Tiara menikah di usia ke 24 dan sekarang Meta menikah di usia ke 27 tahun. Tinggal Astri yang belum menikah, apa dia akan menyusul Meta? entahlah. Astri sendiri rasanya belum siap untuk menikah.

***

Jam dinding menunjukkan pukul 09.15 WIB. Astri masih duduk di depan kaca rias sedang  ber make-up. Namun ketika ia memoles lipstik di bibirnya, dia memberhentikan aktivitasnya tatkala sadar warna lipstiknya terlalu merah.

Kapan Nikah? (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang