23.Auralaska

217K 18.7K 2K
                                    

"Maaf karena nggak bisa ngelak waktu Bella cium pipi aku," lanjut Aska meneruskan ucapannya, Maura berusaha berdiri setegak mungkin kepalanya terasa seperti ingin pecah.

"Kenapa?" tanya Maura di sertai isakan tangis.

"Dengerin aku, aku suka kamu bukan Bella kalau aja waktu itu aku tau Bella mau cium aku, aku pasti ngelak," ucap Aska memegang pundak Maura.

Maura menatap Aska

"Kamu bohong," ucap Maura mudur dari posisinya.

"Demi apapun aku nggak bohong," ucap Aska.

Maura menggelengkan kepalanya.

"Raa," ucap Aska menatap sendu ke arah Maura.

"Stop disitu hiks jangan deketin aku," ucap Maura semakin menjauh dari posisi Aska.

Maura sekuat tenaga menjaga agar tubuhnya berdiri tegak tapi tiba-tiba pandangannya perlahan menggelap.

Brukk

"Maura!"

....

Maura bergerak gelisah dalam tidurnya ia memegang kepalanya yang masih berdenyut, perlahan matanya terbuka pemandangan pertama yang di lihatnya adalah Aska yang berada di sampingnya tengah memejamkan mata dan jangan lupakan tangan Aska yang memeluk erat pinggang Maura.

Maura mengamati wajah Aska, air matanya mengalir begitu saja tanpa isakan Maura hanya diam.

Aska tiba-tiba saja membuka matanya ia terkejut mendapati Maura yang sudah berderai air mata, Maura juga terkejut tapi ia tidak menghentikan pandangannya terhadap Aska.

"Jangan nangis," ucap Aska menyeka air mata Maura.

Cup

"Im sorry ra," ucap Aska tulus ia mengecup kening Maura lama.

Maura semakin terisak di buatnya, Aska membawa Maura ke dalam pelukannya, Maura tidak menolak yang dia butuhkan sekarang hanya pelampiasan yang tidak lain adalah menangis.

"Kita mulai semua dari awal," ucap Aska mengangkat wajah Maura dan menatapnya.

"Aku butuh waktu," ucap Maura melepaskan tangan Aska dan beranjak dari ranjang.

Aska menahan tangan Maura.

"Ra aku belum selesai bicara," ucap Azka.

Maura melepaskan tangan Aska pelan.

"Kita Break" ucap Maura, Aska terkejut dengan ucapan Maura.

"Break? Hey ra jangan main-main kamu sama pernikahan, kita menikah bukan pacaran!" ucap Aska berusaha menahan emosinya.

"Aku nggak main-main kasih aku waktu dua minggu," ucap Maura setenang mungkin.

"Terserah kalau itu yang kamu mau!" ucap Aska.

Maura menghela nafasnya ia mengambil heels nya yang tergeletak di pinggir ranjang dan tas nya yang ada di meja.

"Nggak ada yang nyuruh kamu pergi dari sini, duduk!" ucap Aska tegas.

"Aku harus ke villa," ucap Maura.

"Duduk!" ucap Aska mutlak, Maura meletakkan kembali heels dan tasnya, ia duduk di tepi ranjang.

"Ganti baju kamu," ucap Aska, Maura menatap Aska tidak mengerti.

"Maksut kamu?" tanya Maura.

Aska mengambil kemeja putihnya dan memberikannya kepada Maura.

"Kamu ngaco? Nyuruh aku pakai ini, ini terlalu pendek," ucap Maura menatap kemeja Aska.

"Apa bedanya sama baju yang sekarang kamu pakai!"ucap Aska menatap penampilan Maura dari atas sampai bawah.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang