"Uwaaaa!"Teriak Felix cukup keras hingga orang yang berada di ruang tamu dapat mendengar nya. Mereka bergegas ke arah kamar yang terdapat Felix dan Jeongin.

"Jeee buang!"Teriak Felix sambil menoleh ke samping lebih tepatnya ke arah Jeongin. Namun Yang Felix lihat hanya lah bayangan dirinya dan tak lama terdengar suara pintu yang terkunci dari luar.

"Maaf Hyung"Teriak Jeongin dari luar dan hendak berbalik menuju ke ruang tamu untuk melapor ke Woojin. Namun saat menoleh kebelakang,Tatapan Horor lah yang Jeongin dapatkan.

"Kau apakan Lixie?"Tanya Hyunjin sambil memicingkan matanya.

"Ku kunci"Ucap Jeongin enteng dan berjalan mendekat ke arah Woojin. Belum sempat Hyunjin bersuara lagi,Jeongin mengintrupsi nya dengan cara menarik Woojin.

"Hyung ikut aku sebentar"Ucap Jeongin sambil menarik Woojin. Woojin yang tak paham kenapa Jeongin tiba-tiba menarik nya, hanya bisa pasrah di tarik oleh sang Maknae. Meninggalkan 3 orang yang menatap mereka dengan bingung.

"Jangan kalian buka pintu nya!"Teriak Jeongin di sela sesi berjalan nya. Jeongin berkata begitu karena dia tahu pasti ketiga orang itu akan membukakan Felix pintu dan jika itu terjadi maka sesi mengadunya pada Woojin akan kacau.

Jeongin terus menarik Woojin hingga mereka berdua berhenti di ruang tamu. Woojin sudah memasang wajah penuh tanya nya saat mereka berdua berhenti bergerak dan sudah bisa saling tatap.

"Ini"Ucap Jeongin sambil menyodorkan Hp Felix pada Woojin. Woojin menerima Hp Felix sambil mengernyit heran. Kemudian saat Woojin sudah melihat apa yang tertera di layar Hp Felix,Woojin membulatkan matanya kaget.

"Chan"Ucap Woojin sambil memasang wajah datar nya.

Woojin membaca pesan itu dengan seksama namun dengan emosi yang menyelimuti dirinya. Padahal pesan tersebut berisi permintaan maaf namun entah kenapa Woojin merasa sangat marah sekarang.

"Ada apa Hyung"Tanya ketiga anak curut yang baru datang menghampiri ke arah keduanya. Mereka bertanya karena melihat raut wajah Woojin yang sepertinya sedang marah itu.

Bukan nya menjawab pertanyaan dari ketiga anak curut, Woojin malah menatap Jeongin dengan kilat marah yang masih terpancar di wajah nya.

"Apa Felix sudah melihat nya?"Tanya Woojin pada Jeongin. Jeongin mengangguk sebagai jawaban dan setelahnya terdengar suara helaan nafas yang cukup berat.

"Hyung? Ada apa?"Tanya Hyunjin sambil menatap Woojin dengan heran.

Woojin menatap Hyunjin dan menyerahkan Hp Felix padanya. Hyunjin mengernyit heran dan sepersekian detik kemudian terdengar suara gertakan gigi yang saling bertumburan dengan keras.

"Apa-apaan dia ini"Ucap Hyunjin sambil menyerahkan Hp Felix pada Jisung dan Lucas.

"Sok minta maaf segala padahal pas Felix dihina dia cuma bisa diam menonton..Cih"Ucap Hyunjin sambil melipat kedua tangan nya di depan dada.

"Palingan Seungmin ngadu ke manager dan manager nyuruh dia minta maaf Jin agar kita pulang ke dorm"Celetuk Jisung dengan nada suara kesal yang begitu kentara

"Secara dia kan Leader kalian... yah pasti dialah yang disuruh"Ucap Lucas sambil menyerahkan hp Felix kembali ke Woojin

"Leader apaan!"Teriak Jeongin jengah dengan suara yang cukup besar.

"Dia itu.....!"

"Gak....!!"

"......"

"...."

Saat ruang tamu penuh dengan suara kekesalan beberapa orang kepada Leader mereka, di kamar, Felix mempoutkan bibirnya dan terus menatap ke arah pintu yang terkunci dari luar.

[✔️]LEVANTER;Lee FelixUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum