16. The Tragedy and The Truth

2.9K 615 23
                                    

Kamu masih terlelap dalam tidurmu. Merasa kelelahan karena perjalananmu dengan Lee Haechan kemarin malam. Kamu bahkan baru tiba di rumah pukul dua dini hari. Membuatmu sulit untuk membuka mata saking mengantuknya.

Tok! Tok!

Pintu kamarmu diketuk dari luar. Ketukannya agak keras, hingga kamu yang sedang tidur pun dapat mendengarnya dengan jelas.

"Hani... Bangun, Sayang,"

Itu suara ayahmu.

"Lima menit lagi, Ayah. Hani masih ngantuk..."

"Kita harus pergi ke kediaman Selir Na, Sayang. Selir Na baru saja meninggal dunia. Ayo bangun..."

Rasa kantukmu langsung lenyap.

Kamu segera mengubah posisimu menjadi duduk. Matamu terbuka lebar. Benar-benar lupa bahwa sebelumnya kamu ngantuk berat.

"Sayang?" panggil ayahmu lagi.

"Iya, Ayah. Hani akan siap-siap. Tolong tunggu sebentar."

***
 

Kamu, Park Jisung, dan Park Chanyeol berjalan menuju kediaman Selir Na. Tempat dimana Na Jaemin tinggal. Juga tempat yangbaru saja kamu kunjungi kemarin. Guna menemani Jaemin memberikan hadiah ulang tahun pada Sang Bunda. Wanita cantik nan baik hati yang kini telah tiada.

"Selir Na meninggal karena apa, Yah?" tanyamu.

"Ayah juga nggak tahu, Sayang. Kabarnya, Pangeran Na menemukan Beliau sudah dalam keadaan tak bernyawa pagi tadi. Mungkin Beliau memiliki penyakit yang kita nggak tahu."

Kamu mengernyitkan dahi.

Bukankah ini aneh?

Bunda Yoona jelas-jelas dalam keadaan yang baik kemarin. Beliau bahkan berbincang denganmu hingga berjam-jam lamanya. Tak ada tanda penyakit yang kamu lihat. Wajahnya cerah, sama sekali tidak pucat seperti orang sakit.

"Ayo bergegas. Upacara pemakaman akan segera dilaksanakan," kata Ayahmu. Beliau berjalan lebih cepat dari sebelumnya.

Park Jisung yang sering melatih fisiknya pun dapat dengan mudah mengimbangi ayahmu.

Sementara itu, kamu yang merupakan satu-satunya perempuan di sini harus berlari dengan sedikit tergopoh. Kamu juga harus mengangkat gaun hitam panjang yang kamu kenakan agar tidak terinjak. Jelas, kamu jadi kesulitan mengimbangi langkah mereka berdua. Hingga Jisung akhirnya meraih tanganmu. Menggandengnya erat.

"Hati-hati, Kak. Nanti jatuh," kata Jisung.

Kamu mengangguk dan berjalan bersamaan dengan Jisung. Tepat di belakang ayahmu yang tampak diburu oleh waktu.

Sesampainya di kediaman Selir Na, kamu dihadapkan dengan keramaian. Banyak sekali ksatria kerajaan dan pelayan yang biasanya bekerja di bangunan utama istana. Semuanya tampak sibuk mempersiapkan upacara pemakaman.

"Ayah menemui Raja dulu, ya? Kalian jangan ke mana-mana."

Kamu dan Jisung mengangguk paham. Lalu ayahmu berjalan memasuki kediaman Selir Na lebih dalam lagi. Menuju ruangan di mana jasad Selir Na sedang disemayamkan. Tempat Raja Lee Donghae berada.

Protect The Second Prince | Lee Jeno X You X Na Jaemin [COMPLETED]Where stories live. Discover now