Kang Seulgi si murid baru SMA SEIN. Akankah hari harinya normal normal saja sejak kepindahannya?
Vseul • Jaegi • Seulmin
Ps:
Alur selow 😗
Picture credit to their fansites
Voment if u like this story \^^/
250720 VSEUL #1
090820 JAEGI #2
120820 BBF #6
Hingga sebuah pukulan pembalasan dari Seulgi lalu diterimanya. "YAK! Apa kau bilang? Beruang jelek?"
Bugh
Jimin malah tertawa sambil tetap meringkuk ditempatnya.
"Kau yang jelek. Rasakan itu!" Seulgi meniup poni berantakaanya setelah puas membalas ejekan Park Jimin.
-----*-----
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Oke anak anak, ayo kita pindah ke studio lukis, ingat jangan gaduh!" Kibum saem memerintah dari balik pintu kelas, lalu meninggalkan semua murid 2A dan berjalan lebih dulu ke ruang studio.
Hari ini pelajaran seni, bab seni melukis.
Ini adalah pelajaran favorite Seulgi. Ia sangat suka hal hal yang berhubungan dengan seni. Seringkali dia menghadiri pameran pameran seni ketika masih di Kanada. Dan itu hanya untuk hobi, tak lebih.
Ketika masuk studio anak anak langsung berhamburan dan berebut tempat duduk kesukaan mereka, terutama tempat paling tengah dan agak depan. Kibum saem sampai turun tangan memukul mukul 2 anak yang malah sedang ribut berebut tempat, Wonpil dan Taehyung, dengan tongkat tipis panjangnya.
"Yak. Yak. Ckck dasar bocah, jangan ribut! Aishhh rambutku semakin beruban gara gara kalian!" omel Kibum Saem.
"Auww sakit saeem ~~"
"AKKK akKK"
Akhirnya keduanya memutuskan untuk melakukan kertas batu gunting, dan Wonpil lah yang memenangkan tempat strategis itu, Taehyung yang kalah berjalan dengan lunglai duduk ditempat seadanya, tempat kosong paling belakang.
Seulgi yang duduk agak depan lalu keheranan.
Lagi pula, kenapa dia percaya diri sekali.. padahal gambarnya payah pfttt..
Sebenarnya Seulgi sempat berfikir, gambar Kim Taehyung itu tidak terlalu buruk, maksudnya.. itu mungkin selevel dengan anak anak lainya.
Tapi yang membuatnya saat itu menertawakannya dengan puas adalah karena tingkah serius, dan fakta bahwa anak itu rela bersusah payah membawa peralatan lukis ke taman sepi dibelakang sekolah. Membuatnya tertawa, ketika ekspetasinya jatuh begitu saja mengetahui lukisannya sungguh tak sebanding dengan efort yang telah dilakukannya.
Bahkan kini, saat mengingatnya, Seulgi seketika jadi ingin tertawa lagi.
***
Setelah secara singkat menjelaskan materi hari ini, Kibum saem memerintahkan muridnya bersiap dibangku nya masing masing untuk benar benar melukis dengan kanvas.