Nampak dilayar monitor terdapat dua kantong bayi. Yaa ternyata Elena sedang mengadung bayi kembar. Perkiraan usia kandungan Elena baru 3 weeks.

Dokter Alice menerangkan kondisi Elena dengan sangat detail. Elena bisa mempertahankan anak tersebut asalkan selama masa kehamilan dirinya harus bedrest. Elena tidak boleh banyak gerak dan melakukan aktifitas apapun yang berat-berat. Dokter Elena juga memberikan vitamin dan obat penguat kandungan dengan dosis yang lebih besar.

Jadi demi calon bayi yang ada di kandungannya ia rela melakukan apapun. Seperti sekarang, Elena duduk di kursi roda dengan Aksa yang mendorongnya. Aksa dan Elena memutuskan untuk menggunakan kursi roda sebagai akses gerak Elena. Elena tidak diperkanankan untuk berjalan terlalu lama.
.
.
.
Sekarang usia kandungan Elena memasuki 30 weeks. Perutnya sangat besar karena mengandung 2 bayi. Selama hamil ini Elena sama sekali mengurangi gerakan-gerakannya. Ia hanya merebahkan badannya di kasur atau sofa. Saat dirinya ingin berjalan-jalan maka ia akan menggunakan kursi roda.

Saat ini Elena ingin ke kamar mandi, namun Aksa masih ada di kantor. Ia meminta tolong pada bibik untuk membantunya duduk di kursi roda. Yaa saat Aksa tidak di rumah, Elena selalu di bantu oleh bibik. Jika Aksa sudah di rumah kadang Aksa sendiri yang akan menggendong tubuh Elena.

Saat selesai mandi pun bibik dengan telaten menggantikan baju untuk Elena.

"Bik maafin Elena yaa.. yang merepotkan bibik terus." Ucap Elena saat bibik sedang menggantikannya baju.

"Non jangan gitu, bibik seneng bantuin non. Apalagi sebentar lagi kan non dan tuan akan memiliki bayi kembar yang lucu." Ucap bibik sambil mengelus perut Elena, yang dihahadiahi tendangan kecil dari dalam perut Elena.

Setiap paginya Elena akan melakukan beberapa gerakan senam hamil yang disarankan oleh Dokter Alice saat dirinya mengutarakan ingin melahirkam secara normal.

Awalnya Dokter Alice menyarankan untuk cesar mengingat riwayat kondisi Elena selama ini. Namun Elene tetap ingin melahirkan secara normal.

"Sssshhh..."

"Sayang ada apa?" Tanya Aksa dengan raut wajah khawatir yang sedang mendampinginya senam hamil.

"Babynya nendang kencang banget Mas." Jawab Elene dengan ringisan karena lagi-lagi bayi dalam kandungannya menendang lumayan kuat.

"Sayang jangan nendang yang kuat, kasihan Mom nih. Mom kesakitan sayang.." ucap Aksa sambil mengelus perut Elena. Akhirnya bayi dalam kandungan Elena tidak menendang dengan kuat lagi setelah mendengarkan suara Aksa.
.
.
.
Hari ini Aksa sedang mengerjakan pekerjaan kantornya di atas kasur karena ia juga menemani Elena. Karena Aksa tidak pergi ke kantor. Entah kenapa hari ini Elena ingin menghabiskan waktu berdua dengan Aksa.

Elena mengutarakan kalau ia sangat merindukan Aksa. Merindukan dalam konteks lain, yaitu saat Aksa memasuki lubangnya. Selama hamil kembar ini, mereka hanya saling memuaskan tanpa melakukan penyatuan. Aksa khawatir dengan keadaan kandungan Elena. Tapi selama hamil ini Elena semakin menginginkan berhubungan intim dengan suaminya itu.
.
.
Part dewasa!
.
Diam-diam tangan Elena masuk ke dalam celana Aksa. Ia mengelus-elus kenjatanannya yang masih ada di dalam celana dalamnya. Kenjantanan Aksa semakin membesar, merasakan sesak ingin segera di lepaskan.

"Aakkkhhh Lennnhhhh...."

Elena tersenyum senang melihat aksinya. Aksa yang sudah tidak tahan, menaruh laptopnya kesembarangan tempat, lalu ia menindih badan Elena. Karena setelah berkonsultasi ternyata boleh dilakukan tapi harus hati-hati dan jangan terlalu sering.

Aksa menyibakkan. selimut yang menutupi badan Elena. Dan ternyata Elena hanya mengenakan bra nya saja tanpa celana dalam, karena memang Elena sudah menceranakan ini semua.

Pregnant Birth StoryWhere stories live. Discover now