9. pulang sana!

163 22 0
                                    

Setelah kepergian dika dari kamarnya, eca masih menatap ke arah pintu lalu memperhatikan paperbag yang di berikan oleh dika tadi. Ia pun membuka paperbagnya, lalu mengambil sebuah kotak yang berisikan ponsel bermerk ternama dengan model keluaran terbaru.

Saat ia ingin menyalakan ponselnya, ia baru tersadar jika ponsel lamanya berada di dalam tasnya yang tertinggal di kampus tadi siang. Ia pun akhirnya menggerutu karena tak bisa langsung memakai ponsel barunya. Lantas ia kembali meletakan ponselnya ke dalam kotak.

Karena merasa kesal dan bosan, ia memilih merebahkan dirinya di atas ranjang empuknya lalu memandang langit-langit kamarnya. Ia menghela nafas panjang, merasa lelah dengan hal yang sudah terjadi pada hari ini. Sungguh sangat menyebalkan, ia menyebutnya hari yang sial.

Bagaimana tidak sial, pertama ia baru mengetahui fakta jika ia satu kampus dengan dika, musuhnya sejak kecil. Kedua ponselnya rusak karena dika. Ketiga ia di tarik paksa oleh dika dari kantin kampus sampai ke parkiran hingga menjadi bahan perhatian seluruh mahasiswa. Ke empat first kissnya telah di curi oleh dika. Semuanya memang karena dika, dalang dari segala kesialannya hari ini.

Ketika sedang meratapi nasib sialnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar pada pintu kamarnya. Membuatnya menoleh ke arah pintu kamarnya "Iya, masuk ajah!" Ujarnya sedikit berteriak, lalu terdengar suara pintu yang terbuka, tika menyembulkan kepalanya pada balik pintu kamar eca "sayang, ada bian di bawah tuhh" ujarnya.

Eca pun segera bangkit dari posisi berbaringnya lalu duduk di tepian ranjang "ngapain mas bian ke sini mam?" Ujarnya.

Tika masuk ke dalam kamar eca "katanya mau nganterin tas dan mobil kamu. Oh ya, dika juga ada di bawah"

Eca mengerutkan kedua alisnya saat mendengar tika menyebutkan nama dika "bukannya dia udah pulang tadi mam?" Tanyanya.

"Iya, tadi mau pamitan pulang. Tapi sama mamah di tahan dulu biar bisa makan malam bareng, terus kebetulan bian tiba-tiba dateng. Kok kamu bisa ninggalin tas sama mobil di kampus sih ca?"

"Mamah tanya ajah sama dika!"

"Haddeh.. kamu sama dika berantem kenapa lagi sih? Terus soal first kiss kamu di ambil dika itu maksudnya apa? Kamu pacaran sama dika?"

"Iihh.. amit-amit eca pacaran sama dika, ogah ga mau!"

"Mamah pusing sama kalian berdua. Mending sana temuin gih, ga sopan tahu bikin tamu nunggu lama!"

"Iya, iya" ujar eca malas

"Mukanya jangan di tekuk gitu dong!"

"Apanya yang di tekuk sih mam? Orang muka eca biasa ajah padahal!" Ujar eca sambil mempoutkan bibirnya

"Engga, muka kamu tuh asem banget di liatnya! Udah sembab terus di tekuk gitu jadi jelek di liatnya, coba senyum dikit, jangan cemberut mulu!"

"Gimana ga cemberut, orang lagi kesel"

"Udah ah kamu ambekan deh, ayok ke bawah. Papah juga ada di bawah baru dateng"

"Loh... Tumben jam segini papah udah pulang?"

"Emangnya kenapa kalau papah kamu udah pulang jam segini?"

"Ya ga apa-apa mam, kok malah mamah yang jadi sensi sih?"

"Duh kamu tuh bawel, udah ayok ke bawah" ujar tika sambil menarik lengan anaknya keluar dari kamar.

Eca hanya pasrah saja ketika lengannya di tarik oleh tika.
-
-
-
-
-
Kini eca berada di ruang tamu bersama bian, dika dan thala. Ya, bian ternyata tak sendirian, ia mengajak thala juga ke rumah eca.

"Ca, ini kunci mobil sama tas lo" ujar bian sambil menyerahkan kunci dan tas pada eca.

"Ah.. thank you mas. Sorry ya gue ngerepotin" ujar eca sambil menerima kunci dan tasnya dari bian.

MUSUH, TAPI MENIKAH?Where stories live. Discover now