Pelayan itu yang melihat aura tidak mengenakkan dari cowok itu langsung bungkam, menunduk.

" Ucapkan sekali lagi!!! " bentak Arga dengan kerasnya.

Semua langsung terkejut mendengar suara bentakan Arga. Elia yang mendengar itu juga ikut terlonjak kaget. Dengan cepat Elia memegang lengan Arga untuk menenangkan emosi pacarnya. Namun, wajah Arga masih mengeras. Tidak mempan bujukan Elia.

Dengan tangan kanannya Arga mencengkeram rahang pelayan itu, sekilas Arga melihat name tag pelayan itu. " Dengar Laura, jaga mulut berbisa mu!! Kau sedang berurusan dengan Pradipta Grup. Jaga mulutmu atau kupotong lidahmu! " Ujar Arga seraya menghempaskan wajah Laura. Dan langsung mengibaskan tangannya seolah membersihkan kotoran yang menempel di tangannya.

" Ada apa ini " Tanya seseorang yang berpakaian rapi dengan dasi dan jas hitamnya.

" Buang jalang murahan ini! Kalau sampai saya melihat dia lagi di sini saya tidak akan segan membuat cafe ini tutup dalam 10 menit. " Ujar Arga kepada pria itu yang ternyata manager cafenya.

Manager yang mengetahui bahwa di depannya adalah putra pemilik Pradipta Grup langsung menunduk.
" Saya minta maaf jika pelayan di sini melakukan kesalahan yang fatal. Saya akan mengurusnya. " Ujar manager sambil menyeret tangan Laura dengan kasar.

Saat keadaan sudah mulai tenang, Elia langsung beranjak dari tempat duduknya menjadi di samping Arga.
" Ga, udah. Kamu agak keterlaluan tadi, biar bagaimanapun dia cewek Ga. Nggak boleh main tangan."

" Aku gaakan bisa terima dia jelek - jelekin kamu di depanku. Aku akan tetap seperti itu jika kamu di sakiti. Aku tidak akan terima El. Dan keputusanku bulat! Nggak ada bantahan. " Ujar Arga sambil menatap Elia dengan pandangan tegasnya.

Elia melihat itu hanya bisa mengalah, memaklumi Arga.
" Oke - oke aku ngalah, yaudah lanjutin makannya aja. "

" Suapin" Rengek Arga kepada Elia.

Dengan seketika Elia menganga melihat perubahan wajah Arga yang sangat sangat cepat itu. Apa benar dia masih dengan orang yang sama? Yang mencengkeram rahang perempuan tadi? Kenapa malah yang dilihat di sampingnya ini kebalikannya?

" Ga? Kamu sehat? "

" Sehat.... Obatku di sini " Jawab Arga sambil memandang Elia.

" Kebanyakan omong. Buruan makan, sendiri - sendiri! Aku juga laper. "

Arga cemberut mendengarnya kemudian mulai memakan makanannya. Sedangkan Elia menggelengkan kepalanya merasa lucu dengan Arga.

****

" Nggak mampir dulu Ga? " Tanya Elia saat sudah sampai di depan gerbang rumahnya.

" Ngga usah El, aku langsung pulang aja, salamin sama Mama. "

" Yaudah aku keluar dulu ya" Ujar Elia dengan membuka pintu mobil, saat hendak keluar Elia merasa dirinya tertarik.

Ternyata Arga menarik tangan satunya dan seketika Elia berbalik berhadapan dengan Arga.

Cuppp...

Kecupan ringan di kening Elia membuat pipi Elia seketika memerah.

" Ngga usah make blush on. Cantik " jawab Arga sambil mengelus pipi halus Elia.

" Sana masuk " lanjutnya

Tanpa berkata - kata Elia langsung keluar dari dalam mobil dan langsung berlari ke arah rumahnya. Melihat itu Arga menggelengkan kepalanya gemas.

Arga pun melajukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya.

****

" Bundaaaa, Arga yang paling tampan anaknya Ayah Dafa sama Bunda Resti udah pulang!!! " Teriak Arga sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

" Arghh Bunda sakit telinga Arga. Ngapain di jewer sihh! " Lanjut Arga dengan kesal saat tiba - tiba telinganya di jewer oleh Bundanya.

" Lagian kamu kaya cewek teriak - teriak gaada gagahnya sama sekali. "

Arga tidak terima dengan perkataan Bundanya yang bilang kalau dia tidak gagah.

Apa perlu gue tunjukin roti sobek gue. - batin Arga kesal

" Yaudah Bun iyaa.. Maaf " Ujar Arga mengalah daripada diamuk Ayahnya karena tidak mau mengalah dengan Bundanya. Bisa - bisa keluar kandang buaya masuk kandang Singa.

Bunda akhirnya melepaskan jeweran di telinga Arga. " Buruan masuk, di ruang keluarga ada tamu. "

Arga yang merasa penasaran siapa tamunya langsung memasuki ruang keluarga. Di sana dia melihat ada ayahnya yang sedang bercanda ria dengan seorang lelaki yang membelakanginya.

" Yahh.." Panggil Arga. Membuat kedua orang di sana menengok ke arah Arga.

Arga seketika membuat tampang yang manis. Melihat siapa yang datang. Yaa, dia adalah papa Herman, papa Elia. " Udah lama di sini Pa? " tanya Arga dengan berbasa - basi.

" Udah lama, sampe denger teriakan orang tadi juga. "

Arga yang mendengar jawaban itu langsung menggaruk tengkuk belakangnya merasa malu. Ayah Arga yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

" El udah di rumah Ga? " lanjut Papanya Elia.

" Udah kok Pa, aman tanpa luka."

" Iyalah masak pacarnya sendiri nggak di jaga. " Ucap Papa Elia dengan muka iseng menggoda Arga.

Arga seketika membulatkan matanya. Bagaimana mereka bisa tau? Padahal Arga belum cerita dengan keluarganya. Melihat reaksi Arga seketika membuat kedua pria itu tertawa.

" Semua yang berhubungan sama kamu itu ayah tau Ga. Aktivitas kamu Ayah selalu pantau. " Jawab Ayah Arga.

" Lagian El juga ada bodyguardnya sendiri, tapi secara sembunyi - sembunyi. Soalnya Elia gatau kalau dia punya Bodyguard. Papa gamau Elia kena bully lagi. " jawab Papa Elia.

" Maaf Pa, Arga gabisa jagain Elia dulu. " Ujar Arga sambil menunduk menyesal.

" Heyy.. Kamu cowok kan? Tegakkan kepalamu tatap mata Papa. Memang ada apa di bawah kakimu. Kamu harus tegas! Buktiin kalau kamu bisa jaga Elia. " Ujar Papa Elia dengan tegasnya.

Arga seketika mendongak dan menatap mata Papa Elia dengan sama intensnya. Menyiratkan kesungguhannya. Mereka berdua saling bertatapan. Hingga suara papa Elia memecah keheningan.

" Papa percaya sama kamu. Lanjutkan. "

Seketika membuat Arga tersenyum dan Ayah Arga tersenyum bangga ke arah anaknya.

" Pasti pa. " Jawab Arga dengan sungguh - sungguh.


















To be continue




Typo bertebaran 👾
Vote
Coment
See youuuu ❤❤❤

Friendzone (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz