"Buat apa lo kemari?"

Rizky menatap Retista "Buat apa?"

Kemudian mata yang tadinya menatap ke arah rerumputan kini menatap ke dua bola mata Rizky.

"Urusan kita udah kelar, besok gue akan pindah sekolah"

Rizky tersenyum dan sedikit tertawa "Terus lo sedih?"

Retista membelalakkan matanya.

"Ini semua karena ulah lo juga!! Dan lo bisa ketawa!!??" bentak Retista.

"Hm maaf"

Kemudian Rizky mulai memasang wajah serius "Gue mau bicara serius Re"

"Apa lagi Ky? Lo juga yang ikutan tapi gue yang nanggung semua"

"Dan gue ga akan ngebiarin lo nanggung semua"

"Gue adalah pecundang kalau benar melakukan itu" sambung Rizky.

"Terus lo mau apa?"

"Kalau masalah tanggung jawab, gue akan tanggung jawab sama semuanya. Buat apa gue dateng kalau bukan untuk tanggung jawab"

"Udah intinya, gue lagi males basa - basi"

Rizky mengangguk "Saran gue, lo ga perlu sedih cuma karena di pindahkan sekolah. Lo tau, sekolah kita ga akan bilang ke semua sekolah kalau lo pembuat onar"

"Tapi alasannya gue di D.O Rizky!!"

"Zaman sekarang semua serba uang, lo tinggal cari sekolah swasta yang lebih elite"

"Udah lo ga perlu mikiran itu" tambah Rizky.

"Sekarang gue tanya, apa lo mau diam aja atau mau ngebales Arga?" tanya Rizky.

"Maksud lo?"

"Gini, lo masih inget kan perjanjian awal kita"

"Perjanjian kalau setelah rencana gue berhasil, gue harus ngebantui lo juga supaya rencana lo juga berhasil"

Rizky memetik jar telunjuk dan tengahnya "Yapss"

"Dan lo tau apa rencana gue?"

Retista mengangguk "Ya ga lah, kan emang lo ga akan bilang sebelum semua rencana gue berhasil"

"Dan sekarang waktu yang tepat!"

"Apa rencana lo?"

Rizky tersenyum kemudian ia pun mendekatkan bibirnya ke telinga Retista.

Retista mendengarkan semua ucapan Rizky dengan baik.

Lalu matanya terbelalak "Ky, lo ga lagi bercanda kan?"

"Emang gue pernah bercanda sama lo?"

Retista menatap lurus ke arah Rizky "Ky, tapi rencana lo ini ga bener"

"Emang lo fikir rencana lo bener?"

Our Crazy WeddingDove le storie prendono vita. Scoprilo ora