The Masquerade PRINCE | Chapter 54 - Alessia's Plan

Start from the beginning
                                    

Abraham terdengar mendesah lelah. Anna semakin mendekatkan diri ke pintu. Di dalam sana, jantung Anna telah bertalu-talu menanti ucapan Abraham selanjutnya.

"Kita belum bertemu Mark secara langsung, Alessa, bagaimana kau seyakin itu Mark akan setuju dengan keputusan sepihakmu ini? Dan bagaimana bisa kau menganggap seseorang baik semudah itu?" sahut Abraham terdengar begitu lelah.

"Alessa yakin Mark akan menyetujuinya, Grandpa. Dia laki-laki yang baik, Alessa sangat percaya melihat banyak kebaikan yang telah laki-laki itu berikan kepada Anna. Soal cinta, cinta dapat hadir seiring berjalannya waktu mereka bersama." Alessa masih keras kepala, membuat kakeknya menggeram rendah.

"Baiklah. Grandpa akan mencoba bertemu dan membicarakan hal ini dengan Mark. Tapi tugas memberitahu dan meyakinkan Anna, Grandpa serahkan padamu," putus Abraham yang membuat hati Anna terasa mencelos. Gadis bernetra hijau itu merasa matanya memanas detik itu juga. "Grandpa mohon jangan pernah memaksanya jika memang adikmu tidak mau. Selama ini Anna menjalani kehidupannya sangat berat, Alessa."

"Anna pasti setuju dengan kita. Ini yang terbaik untuknya." Walau kakeknya telah setuju, Alessa setia dirundung kegusaran. "Kembali ke topik awal, kita tetap harus menemukan dalang di balik kejadian kemarin malam, Grandpa. Kira-kira siapa yang orang itu incar, Anna atau Dextier?"

"Orang suruhan Grandpa sedang berusaha menemukan orangnya, Alessa. Jangan khawatir."

"Alessa hanya takut orang itu adalah orang yang sama yang dulu sering mengirim teror." Nada suara Alessa mulai kalut. "Sudah Alessa katakan, Madrid tidak aman lagi, Grandpa. Alessa ingin membawa Anna pulang ke Rusia."

"Kita tetap akan pulang setelah membereskan semua urusan di sini. Tenangkan dirimu, Alessa, semua pasti baik-baik saja selama kau tidak lagi berhubungan dengan Al--"

"Masalahnya pria itu sendiri yang gencar datang, Grandpa. Alessa berulang kali menghindar, tapi pria itu selalu mengetahui keberadaan Alessa."

"Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Setelah ini Grandpa akan mengutus bodyguard menjagamu ke mana pun kau pergi. Kau hanya perlu fokus dengan kesehatan mentalmu. Ny. Abigail sudah sering berkata, bukan, jika kau harus mulai berdamai dengan keadaan?"

Sedetik kemudian Anna mendengar Alessa terisak yang langsung ditenangkan Abraham. Meski sedikit teredam, Anna masih mendengar Alessa bergumam, "Mimpi-mimpi itu selalu datang dalam tidur Alessa, Grandpa ...."

"Nona Anna?"

Anna spontan berjengit. Untung saja tangannya tidak reflek mendorong pintu ke dalam. Gadis itu mengurut dadanya pelan seraya berbalik, dan menemukan seorang perempuan sudah berdiri di dekatnya.

"Nona Anna kenapa di sini? Dan mengapa mata Nona memerah?" Perempuan berkisar umur enam puluhan di hadapan Anna memandangnya cemas.

Gadis itu menggeleng pelan. Secara impulsif tangannya bergerak mengusap sudut matanya yang berair. "Tidak apa-apa. Mungkin tadi ada serangga masuk," jawab Anna sembari melempar senyum menenangkan, terlalu krusial mengatakan hal yang sebenarnya ia rasakan setelah mendengar percakapan Alessa dan Abraham.

Pelayan tersebut mengangguk paham, meski tahu raut majikannya itu tengah berbohong. "Nona ingin makan sekarang atau nanti? Makanannya hampir dingin."

Anna menarih napas panjang lalu menjawab pelan. "Nanti saja. Kak Alessa dan grandpa sepertinya masih banyak pekerjaan."

"Baik, Nona. Tapi apakah tidak apa-apa jika makanannya nanti dipanaskan dulu?"

"Tidak apa-apa."

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now